Asyiiik, Ramai Ramai Nikmati River Tubing

Para pelajar Club Taekwondo Alaska menikmati river tubing. FOTO : TEGUH DIDIK R/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Udara  sejuk segar  langsung menyergap begitu rombongan pelajar  SD  yang tergabung dalam KlubTaekwondo Alaska Pekalongan  tiba di Desa Pandansari. Kecamatan Warungasem, Batang. Begitu sampai di pinggir Sungai Kupang, rombongan  di sambut hangat oleh  anak anak muda  pemandu wisata sembari menyiapkan ban dalam bekas truk. Deswita  ini memang  mudah di jangkau. Dekat dengan Pasar Pandansari, atau 15 km dari Alun alun Batang. Cocok untuk  refresing bersama keluarga atau komunitas.  “River Tubing trip menyusuri Sungai Kupang sepanjang 4 km  ini jadi wahana paling populer,” ucap Mutrofin anggota Kelompok Pecinta Alam Enak Tentrem Ora Mendem (Kopal Etom) yang mengelola Deswita ini.

 

Begitu tiba, para pelajar  Klub  Taekwondo Alasca Pekalongan tampak tak sabar ingin nyebur sungai. “Kita sudah dua kali kesini. Yuuuk … langsung renang aja ya,“ seru Aisy Zivana Zaneta, pelajar kelas VI SD Al Irsyad Pekalongan.  Melihat anak anak sudah tak sabar, para pemandu Kopal Etom pun langsung memberikan pengarahan.

 

Sebelum menikmati River Tubbing, rombongan harus mengenakan jaket pelampung, helm dan sepatu pengaman.  Pemandu menyediakan  10 buah ban bekas bagi setiap kelompok.  Selanjutnya, para pelajar itu diminta  duduk di atas ban yang sudah diikat, ditata memanjang ke belakang. Peserta kedua akan mengapit tubuh peserta pertama atau di depannya, begitu pula urutan selanjutnya. “Ini permainan tim, jadi semua harus kompak. Sebagai navigator di bagian depan, yang tahu keadaan, yang lain mengikuti. Kami yang  mengawal dan beri panduan,” pesan Mutropin.

 

Butuh waktu sekitar satu jam untuk mengarungi derasnya arus Sungai Kupang. Sepanjang jalur tubing, peserta akan disuguhi pemandangan hijau dari persawahan di pinggir sungai dan perbukitan. Jalur aliran sungai yang jernih deras sungguh menantang. Setelah sampai finish, peserta akan disambut teh hangat dan opak sambel, makanan khas Batang. Camilan berupa kerupuk berbahan baku singkong ini, semakin nikmat disantap bareng sambal kacang yang rasanya pedas manis.

.

Bagi rombongan pelajar  Klub Taekwondo  ini,  tiap peserta ditarik ongkos Rp 50 ribu untuk guide dan transportasi. Tarif sebesar itu sudah termasuk  makan siang dan cemilan opak sambal khas Batang  dari pemandu. “Tadi tuh Asyyiik banget. Bikin deg deg an. Kapan kapan mau kesini lagi,” kata Aisy Zivana sambil menyantap makan siang dari pemandu. Memang, ini wisata murah meriah. Pas dikantong pelajar dan mahasiswa. (didik tr)