Awali Tanam Tembakau, Temanggung akan Gelar Acara 1.000 Tumpeng

JATENGPOS.CO.ID, TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan menggelar acara 1.000 tumpeng di Alun-Alun Temanggung untuk mengawali masa tanam tembakau 2019, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.

Khadziq di Temanggung, Kamis, mengatakan kegiatan bernama “Slametan wiwit bako merti bhumi phala 2019” yang digelar pada 27 April 2019 akan dihadiri puluhan ribu petani tembakau dari seluruh wilayah kabupaten Temanggung.

“Kegiatan ini sering diadakan oleh masyarakat di desa-desa, tetapi kali ini kita pusatkan di Alun-Alun Temanggung,” katanya usai meninjau proses input data C1-plano di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Temanggung.

Ia menuturkan kegiatan ini akan dihadiri sekitar 20.000 petani tembakau dan sampai sekarang sudah terdaftar sekitar 2.000 tumpeng partisipasi dari masyarakat.

“Mereka membawa tumpeng sendiri-sendiri beserta keluarganya, nanti kita berdoa bersama-sama di alun-alun dipimpin KH Hasyim Afandi,” katanya.

Setelah doa bersama, katanya ada pentas seni dan makan tumpeng dan ingkung bersama-sama.

“Kegiatan ini sebagai upaya kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar masa tanam tembakau 2019 dapat memberikan barokah yang sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Temanggung,” katanya.

Ia mengatakan latarbelakang kegiatan ini karena dalam beberapa tahun terakhir kondisi pertembakauan di Temanggung kurang menggembirakan.

“Saya sudah komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat pertembakauan dan kesimpulan saya semua elemen itu harus duduk jadi satu, harus membangun tekat bersama-sama untuk memperbaiki kondisi pertembakauan di temanggung yang menurut saya sudah berlangsung akut,” katanya.

Ia berharap semua pihak dapat meluruskan pada “track” yang benar sehingga kegiatan 27 April 2019 dimaksudkan sebagai upaya untuk menyatukan semua elemen pertembakauan agar bersama-sama membangun pertembakauan Temanggung yang lebih bersih, jujur, tidak saling potong, tidak saling merugikan.

“Kalau saling merugikan yang benar-benar menjadi korban adalah petani,” katanya. (fid/ant)