Begini Riangnya Anak-anak Bermain di Sekolahan yang Tergenang

Anak-anak bergembira ria menyambut banjir akibat luapan air sungai yang menggenangi SDN 1 Kebonadem Brangsong, Selasa (5/2/2018). FOTO:ADYE VIANT/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. KENDAL– Sungai Waridin berada di Desa Kebonadem Kecamatan Brangsong meluap hingga menggenangi sejumlah jalan perkampungan. Tidak hanya itu, sekolah setempat turut tergenang setelah hujan lebat seharian penuh, Senin (05/2).

Kondisi tersebut justru disambut senang oleh sebagian warga terutama anak-anak kecil yang digunakan sebagai ajang untuk bermain air. Mereka justru ceria dan gembira bermain di halaman SDN 1 Kebonadem Brangsong yang tergenang air setinggi 30-an centimeter.

Lokasinya yang berada di bantaran sungai, mengakibatkan luapan air sungai dengan mudah menggenangi halaman sekolah. Untungnya, saat luapan sungai terjadi dan menggenangi tempat tersebut seluruh siswa-siswi sudah pulang sekolah.

Sehingga tidak mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar. Anak-anak justru memanfaatkan kondisi itu dijadikan ajang untuk bermain dan berenang digenangan air yang memenuhi halaman sekolah. Apalagi mereka juga tidak mempedulikan keruhnya air.

“Ayo mas, sini main bareng kami…., Asyik lho mas… renang disini,” ucap Sadam salah seorang anak kecil diantara belasan teman lainnya kepada wartawan, Senin (05/2) petang kemarin.

Kepala Desa Kebonadem menuturkan jika sekolah yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar tersebut sudah biasa menjadi langganan banjir, sebab lokasinya yang dekat dengan bantaran Sungai Waridin.

“Lokasi sekolah yang dekat dengan bantaran sungai itu sudah menjadi langganan banjir tiap tahunnya. Terlebih disaat air sungai meluap dengan kondisi intensitas hujan yang tinggi, sehingga mudah tergenang air,” tutur Kades Kumaedi.

Disampaikan, intensitas curah hujan yang melanda sejumlah wilayah termasuk di Kabupaten Kendal menyebabkan sejumlah sungai meluap, salah satunya Sungai Waridin ini. Luapan air dengan mudah menggenani jalan diperkampungan, meski tidak sampai masuk kedalam rumah.

“Sudah ada rencana dari para wali murid untuk melakukan penggurukan halaman sekolah itu agar tidak tergenang banjir, pasalnya anggaran dari pemerintah untuk melakukan penggurukan tidak ada,” terangnya.

Kumaedi menambahkan, halaman rumahnya pun juga tak jarang ikut tergenang banjir sebab jarak lokasi sekolah dengan rumahnya tak lebih dari 100 meter. “Kendati sering banjir, namun airnya cepat surut,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kendal, Slamet melalui telepon selularnya saat dikonfirmasi menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati dengan kondisi cuaca disertai intesitas hujan yang tidak menentu seperti saat ini.

“Untuk sampai saat ini, dari pantauan kami tidak ada kejadian yang parah. Meski begitu, kami menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap kejadian bencana baik tanah longsor, banjir maupun angin puting beliung. Jika menemui hal itu, segera melaporkan kepada kami,” tandasnya. (via/muz)