Bukan Rem Blong, Polisi Simpulkan Tronton Maut Kelebihan Muatan

Warga memperhatikan rumah yang tertabrak truk di jalur tengah Tegal-Purwokerto, Desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (20/5). Truk pengangkut gula yang diduga mengalami rem blong tersebut menabrak enam rumah, satu kios buah, 19 sepeda motor, dua mobil sehingga mengakibatkan 11 orang meninggal dan sejumlah warga luka-luka. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

JATENGPOS.CO.ID, BREBES – Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Polisi Bakharudin menyatakan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara kasus kecelakaan di Jalan Raya Diponegoro, Bumiayu, Kabupaten Brebes, karena truk mengangkut beban muatan yang berlebih.

“Truk bermuatan gula pasir itu tidak mengalami hal fungsi rem atau rem yang tidak blong, tetapi adanya beban muatan yang berlebih,” katanya di Brebes, Senin.

Menurut dia, dari hasil Tim Traffic Accident Analysis Ditlantas Polda Jateng, ada beberapa penyebab kecelakaan, yaitu mulai jalan turunan yang panjang sehingga beban truk yang banyak menjadikannya terus melaju tidak terkendali.

Truk bernomor polisi H 1996 CZ bermuatan gula pasir menabrak 13 sepeda motor, satu unit mobil, dan menghancurkan sejumlah bangunan rumah.

Selain itu, kasus kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 korban meninggal dunia dan 10 korban lainnya mengalami luka-luka.

Adapun pengemudi truk tronton Pratomo Diyanto (47), warga Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kini sedang menjalani perawatan medis di Ruang Dahlia RSUD Brebes karena mengalami luka ringan pada bagian kepala serta luka lecet pada bagian tangan dan kakinya.

Orang tua sopir truk, Bambang (70), mengatakan bahwa anaknya sudah lama menjalani profesi sebagai sopir truk tronton.

“Sudah puluhan tahun anak saya jadi sopir truk, kemungkinan sudah lebih dari 20 tahun. Jadi, selama ini enggak ada masalah,” katanya. (hfd/ant)