Cak Imin Resmikan Posko JOIN, Hidupkan Kembali Sudurisme

Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Selasa (17/4), hadir di Semarang untuk turut meresmikan Posko JOIN (Jokowi-Muhaimin) di Jalan Dr Cipto, tepatnya depan SMK 1. Selain di Semarang, Posko JOIN juga sudah berdiri di sejumlah kota lainnya di Indonesia. Foto : Jateng Pos/Prast WD

 

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyerukan karakter kebangsaan dengan menghidupkan kembali “sudurisme”. Sudurisme tidak lain adalah singkatan dari “Sukarno isme dan Gusdur isme.

“Sukarno dan Gus Dur adalah karakter kebangsaan yang menyatukan pribumisasi dan Islam, dan ini akan hidup kembali melalui JOIN,’’ kata Muhaimin saat membuka Posko JOIN di Jalan Dr Cipto Semarang, Selasa (17/4) kemarin.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menerima hadiah berupa lukisan dari seniman Djoko Susilo berupa gambar Sukarno dan Gus Dur. Menurut Cak Imin, kedua gambar tokoh itu merupakan gambaran nasionalis dan Islam yang disatukan sebagai karakter kebangsaan.

Dia mengungkapkan, PKB dan JOIN merupakan tempat bagi anak muda untuk mengekspresikan diri  dengan teladan dari para tokoh tersebut. Posko JOIN diharapkan sebagai tempat untuk generasi muda yang mandiri dan inovatif.”Saya masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi dan akan terus mendukung program-program pemerintahan Jokowi, JOIN akan menjadi kekuatan tersendiri dari kalangan muda yang mandiri dan inovatif,’’ ujarnya.

Pada kesempatan pembukaan Posko JOIN hadir sejumlah tokoh antara lain, Ketua DPC PKB Kota Semarang Soemarmo HS, Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman, serta anggota legislatif baik tingkat provinsi maupun kota dari PKB.

Posko JOIN juga mendapatkan testimoni berupa dukungan dari sejumlah kalangan Tionghoa dan agama Kristen, antara lain Ketua Komite Sekolah Minggu Jateng, Ketua Perempuan Kristen Jateng, dan Ketua CSR Perhimpunan Inti Tionghoa. Mereka menyatakan dukungan kepada Cak Imin dengan berbagai harapan untuk merawat kebhinekaan sebagai bagian dari karakter kebangsaan.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Cak Imin juga memperoleh dukungan dari kalangan kiai dan ulama di Jawa Tengah. Dukungan tersebut disampaikan pada pertemuan di Ponpes Futuhiyah Demak dan dihadiri sejumlah kiai sepuh antara lain KH Hanif Muslih, KH Munif Muhammad Zuhri, KH Dimyati Rois, KH M Yusuf Chudlori, dan KH Ubaidillah Sodaqoh. Sedangkan kalangan ulama dihadiri Wakil Syuriah NU Jateng M Adnan.

Pernyataan ulama yang disampaikan pada pertemuan tersebut adalah  amanat untuk Cak Imin sebagai figur santri yang memahami pemikiran ulama dan mampu merealisasikan gagasan para ulama tentang pembangunan spiritual dan gagasan revolusi mental.

“Pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua harus didampingi figur wakil presiden dari kalangan santri yang memahami arah pembangunan mental dan spiritual,’’ papar KH Hanif Muslich yang membacakan amanat dan mandat kepada Cak Imin. (drh/udi)