Cari Pemudik, Ganjar Panjat Bak Truk

CEK MUATAN: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memanjat bak truk pengangkut beras memastikan tidak mengangkut pemudik di Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas.

JATENGPOS.CO.ID, BANYUMAS – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan pengecekan di posko penyekatan pemudik di Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas. Ganjar memastikan tidak ada pemudik yang lolos masuk Jawa Tengah setelah adanya larangan mudik oleh pemerintah pusat.

Bahkan, ketika melakukan proses pengecekan, Ganjar ikut memeriksa dengan memanjat ke bak truk yang lewat dan dihentikan. Salah satu truk bertutup terpal diberhentikan, sopir diminta membuka muatannya.

Ganjar memerintahkan kepada anak buahnya yang sedang bertugas untuk tidak hanya fokus pada kendaraan kecil pengangkut orang. Dia meminta sejumlah truk pengangkut barang ditepikan untuk diperiksa muatannya.

Sejumlah truk yang lewat kemudian ditepikan ke dalam jembatan timbang untuk diperiksa. Truk boks muatan paket maupun truk muatan barang bertutup terpal semua diperiksa muatannya. Sopir diminta turun dan membuka bak muatannya.

“Ini isinya beras pak, bukan orang,” kata salah satu sopir tersebut.

Namun Ganjar tak percaya begitu saja pengakuan sopir truk tersebut, dia meminta sopir membuka bak truk yang ditutup terpal itu. Setelah terbuka, Ganjar langsung memanjat bak truk tersebut dan melihat bagian dalam. “Halo, ada orang di dalam,” teriak Ganjar.

Setelah dipastikan tidak ada orang, Ganjar kemudian turun. Ia mengucapkan terima kasih kepada sopir dan mempersilakan melanjutkan perjalanan.

Menurutnya, modus truk muatan barang digunakan untuk mengangkut penumpang sudah terjadi. Ia meminta petugas melakukan pengecekan agar hal itu bisa diantisipasi.

“Kita ngecek saja, karena beberapa kemarin itu ada modus, truk barang tapi isinya orang. Jangan sampai terjadi seperti itu, karena itu membahayakan, maka saya minta dicek,” ucapnya, kemarin.

Dari hasil sampling pengecekan yang dilakukan Ganjar mengatakan, semuanya tertib. Muatan yang ada di bak truk benar-benar barang dan bukan orang.

“Maka saya sampaikan terima kasih pada masyarakat, karena tertib semuanya. Syaratnya komplet, truknya tidak bawa orang di baknya, jadi tertib. Mudah-mudahan ini terus bisa dilakukan, sehingga partisipasi ini akan membantu buat kita,” tegasnya.

Sementara itu, saat hari pertama penyekatan pemudik di pintu keluar Tol Tegal, di Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Kamis (6/5). Dalam penyekatan di tempat itu, sedikitnya 10 ”travel gelap” ditahan dan puluhan kendaraan pribadi yang diduga mengangkut pemudik diarahkan untuk putar balik ke tempat semula.

”Saya sengaja menempuh perjalanan dini hari untuk menghindari petugas. Saya pikir, kalau malam, pengawasannya mungkin tidak seketat saat siang hari,” kata Syafira, salah satu pemudik, Jumat malam.

Kendati menyiapkan siasat untuk menghindari pemeriksaan, sebenarnya Syafira sudah menyiapkan dokumen yang disyaratkan bagi pelaku perjalanan. Dokumen yang ia siapkan meliputi surat izin perjalanan dari pejabat RT di Kecamatan Baros dan surat keterangan hasil tes antigen. (kom/dbs/muz)