Dewi Sandra Belajar Bisnis Jajanan pada Cik Meme

Dewi Sandra (kiri) meminta kiat menekuni bisnis di Semarang kepada Cik Meme (kanan) di Lunpia Cik Meme Semarang. FOTO:NOVANTO KRIS PRABOWO/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG- Ingin belajar banyak mengenai dunia Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), artis kenamaan Dewi Sandra, menyambangi Lunpia Cik Meme di Jalan Gajahmada 107, Semarang.

Dalam kunjungannya itu, Dewi Sandra menanyakan kepada Cik Meme bagaimana upaya berhasil mengembangkan usaha di Semarang. Pertanyaan tersebut langsung disambut baik oleh Cik Meme. Dengan antusias, pengusaha perempuan berusia 39 tahun itu menceritakan kiat-kiatnya supaya sukses berbisnis di Semarang.

“Jadi, pada intinya lebih kepada bagaimana nanti informasi, pengetahuan itu dapat kita sebar kepada pelaku UMKM di Semarang. Salah satu yang kami pandang sukses adalah Cik Meme,” kata Dewi Sandra, akhir pekan kemarin.

Lebih jauh, Dewi Sandra ingin supaya para pelaku UMKM di Semarang dapat belajar banyak dari pengusaha bernama Meliani Sugiarto itu. Bagi Dewi, pengalaman Cik Meme dalam mengembangkan bisnis jajanan khas Semarang itu sangat membanggakan.

“Dia bangun bisnis dari nol. Dan dia mampu mengenalkan kepada khalayak ramai bahwa Lunpia sebagai makanan khas tradisional di Semarang,” imbuhnya.

Sementara itu, Cik Meme mengaku senang telah didatangi oleh artis papan atas. Bagi dia, hal itu menjadi dorongan yang kuat karena Dewi Sandra mau mengapresiasi penganan tradisional Semarang.

“Jadi, sangat menarik kalau kita cermati. Apresiasi orang di luar Semarang begitu besar pada makanan khas Semarang. Dan dia mau mengajak pelaku UMKM untuk tumbuh berkembang, ini sangat bagus,” kata Cik Meme.

Cik Meme mengaku sepakat dengan upaya Dewi Sandra untuk membangun industri UMKM di Semarang supaya tumbuh bersama. Bagi dia, hal itu akan meningkatkan daya saing yang bagus nantinya di kalangan pengusaha. Tak hanya itu, lanjutnya, usaha yang berkembang dengan baik juga akan meningkatkan citra Kota Semarang secara masif.

“Kalau kita rasakan, Semarang sekarang tidak hanya menjadi kota transit saja. Banyak orang kemari karena memang ingin berwisata kuliner,” tambahnya.

Cik Meme menambahkan, para pelaku industri UMKM juga perlu menjaga dan meningkatkan kualitas mereka. Menurut dia, dengan kualitas yang tinggi, konsumen diberikan pengalaman yang sangat mendasar mengenai citarasa makanan atau hasil industri UMKM di Semarang itu sendiri.

Cik Meme tak merasa khawatir dengan banyaknya pelaku usaha UMKM di Kota Semarang. Menurut dia, justeru dengan kondisi semacam itu dapat membuat Kota Semarang semakin menarik banyak minat wisatawan. Dia mencontohkan, ada pelaku UMKM yang memiliki inovasi dalam bidang jajanan. Upaya meningkatkan inovasi inilah yang menurut Cik Meme dapat memberikan daya tarik kuat.

“Meski demikian, makanan tradisional juga tidak boleh ditinggalkan,” pungkas dia. (enk/biz/muz)