Duh… Ulah Oknum DPRD Ini Jangan Ditiru… Merancang Mimpi Blora 2021 Sambil Tidur

Anggota DPRD Blora ini tertidur pulas ditengah pembahasan Musrenbang 2021.

JATENGPOS. CO.ID, BLORA – Merancang pembangunan Kabupaten Blora tahun 2021, salah satu oknum anggota DPRD Blora justru “merajut mimpi” tidur siang ditengah pembahasan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Blora 2021.

Oknum DPRD tersebut, nampak tertidur pulas saat acara masih berlangsung sekitar pukul 09.51 WIB. Dimana saat itu tengah berlangsung paparan dari Bapedda ke forum musrenbang yang tengah menyampaikan point – point rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang memuat kerangka ekonomi keuangan daerah, sasaran prioritas pembangunan, rencana kerja pendanaan daerah serta kinerja pemkab.

Oknum DPRD tersebut nampak tertidur pulas hampir 1 jam lamanya. Mengetahui salah satu kawannya difoto, salah seorang anggota DPRD meminta untuk tidak difoto. “Jangan difoto – jangan difoto,” ucapnya berbisik lirih.

Pembahasan musrenbang tahun 2021 berlangsung dengan metode telconfren akibat pandemik virus corona yang dipusatkan di pendopo rumah dinas bupati dan diikuti 7 titik, salah satunya di pendopo DPRD Blora.

Saat dikonfirmasi, ketua DPRD Blora HM Dasum meminta maaf atas perlakuan salah satu anggotanya.

“Nanti akan saya tegur, mungkin yang bersangkutan kecapekan,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Wakil ketua DPRD Blora Siswanto. “Mungkin yang bersangkutan kecapean mengurusi banjir di Cepu semalam,” jelasnya.

 

Terpisah, Seno Margo Utomo aktifis gerakan masyarakat menggugat (Geram) mengatakan, hal itu menunjukan bukti yang kesekian kali bahwa DPRD Blora tidak peduli terhadap nasib rakyat Blora.

“Seharusnya mereka belajar dari kasus viral nekat berangkat kungker ke lombok ditengah pandemik virus Corona, beberapa waktu lalu,” katanya.

Menambahkan, hal itu semakin menambah ketidak percayaan masyarakat terhadap anggota DPRD.

“Seharusnya diacara musrenbang ini menjadi momentum untuk menyerap atau menyampaikan aspirasi masyarakat,lah kok malah ditinggal tidur,” jelasnya.

Mengatakan, bagaimana dengan nasib jalan – jalan yang sejak zaman kolonial yang belum tersentuh pembangunan, teriakan petani atas kelangkaan pupuk, termasuk anggaran penangaan covid 19 bisa tersampaikan jika wakilnya saja tidur pulas.

“Saat ini warga blora yang mudik ke kampung halaman sudah hampir 15 ribu. Apakah hal ini terbesit dipikiran mereka?rapid tes kita terbatas. Termasuk apakah anggaran kungker, workshop dan kunjungan ke daerah ikut direalokasi untuk penangaan covid 19?,” jelasnya. (feb)