Festival Crossborder Nunukan Sukses Digelar, Lanjut Expo Kabupaten

JATENGPOS.CO.ID, NUNUKAN – Hasil positif diraih Festival Crosborder Nunukan. Dilaksanakan 13-14 Juli 2019, festival tersebut mendorong perputaran ekonomi yang positif di Nunukan. Apalagi momen festival tersebut dilanjutkan dengan Expo Kabupaten yang digelar 15-24 Juli 2019.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Nunukan Syafarudin, terjadi transaksi Rp.720.255.000 selama perhelatan berlangsung. Torehannya Rp. 250.000.000 pada pelaksaan Festival Crossborder dan Rp 470.255.000 pada Expo Kabupaten.

“Akumulasi data dihimpun tim Panitia Pelaksana (Panpel) Disparpora Nunukan sejak tanggal 13 Juli sampai dengan 24 Juli 2019. Itu belum termasuk perputaran uang di kalangan Pedagang Kaki Lima (PKL). Rata-rata PKL ini mampu meraup Rp 250.000 sampai Rp 300.000 per malam. Ini tentu berdampak positif bagi perekonomian masyarakat di Nunukan,” kata Syafarudin, Minggu (28/7).

Ucapan Syafarudin jelas tentu sangat menggembirakan. Apalagi yang pedagang yang mengikuti kedua ajang tersebut merupakan masyarakat sekitar. Tercatat event ini diikuti oleh 24 boot UMKM, 23 booth kuliner, 18 booth peserta Expo Kabupaten, serta 56 lapak pedagang kaki lima.

Tingginya perputaran uang tak lepas dari ramainya tingkat kunjungan disetiap harinya. Angkanya mencapai 1.500 hingga 2000 pengunjung setiap harinya. Bahkan mampu mencapai 3000 sampai 4000 pengunjung ketika artis ibukota yang dibawa Kemenpar Tampil.

“Kami tentunya sangat berterimakasih atas dukungan penuh Kemenpar mengembangkan pariwisata di Nunukan. Dengan itu perkembangan perekonomian di Nunuka juga ikut terkatrol. Ini bukti peran aktif pemerintah pusat yang terus hadir di daerah,” paparnya.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Festival Crossborder memang dirancang bukan saja untuk menarik minat wisatawan datang. Festival ini juga menjadi cara mengangkat berbagai potensi daerah.

“Ini yang kita harapkan. Bukan hanya sekedar mendatangkan wisatawan saja, tetapi masyarakat merasakan dampak positifnya. Ya pariwisata harus berjalan selaras serta mensejahterakan masyarakat,” katanya.

Hal ini pun diamini oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung. Menurut Adella, salah satu tujuan Festival Crossborder Nunuka adalah mengangkat pengrajin dan kuliner lokal. Apalagi mereka ini adalah UMKM yang dapat menyerap tenaga kerja. Maka dari itu Kemenpar pun memberi ruang untuk UMKM ini memasarkan dan memerkan produk-produknya.

“Kita sengaja menyiapkan bazar dan pameran, sehingga festival ini memberi dampak langsung ke UMKM. Dengan itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di perbatasan. Jadi untungnya berlipat. Promosinya dapat, target kunjungan wisatawan tercapai, dan tentunya peningkatan perekonomian masyarakat,” papar Adella.

Acungan dua jempol langsung diberikan Menpar Arief Yahya. Dia selalu yakin bahwa setiap potensi pergerakan orang dalam jumlah masif akan menggerakkan ekonomi. Baginya, pergerakan orang sama dengan pergerakan bisnis. Setiap pergerakan orang akan menciptakan pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa. Karena itu industri pariwisata pasti akan ikut bergerak.

“Direct impact dan indirect impact-nya besar. Nunukan ramai semua ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Nunuka akan semakin dikenal dunia. Sukses untuk pariwisata Kalimantan. Salam Pesona Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.(rif)