Film Tingkatkan Pemahaman Pembelajaran Bahasa Indonesia

Lukman Maulana, S.Pd Guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Boja
Lukman Maulana, S.Pd Guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Boja

JATENGPOS.CO.ID, Pembelajaran bahasa Indonesia bukan merupakan bahasa asing. Tetapi masih hal yang asing bagi peserta didik dalam kemmapuan menganalisis teks cerita sejarah. Bagaimanamengonversiteksceritasejarahmenjaditekspuisi. Kesulitan peserta didik dalam merubah cerita sejarah menjadi puisi yakni salah satunya kurang tajam analisisnya dalam mencari kosa kata yang diambil dari cerita tersebut. Hal tersebut menjadikan dampak negatif pada pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal. Mata pelajaran bahasa Indonesia yang identik dengan bahasa sehari-hari peserta didik. Namun ironi memang ketika peserta didik masih merasa kesulitan dalam mengimplementasikan kedalam matri pembelajaran bahasa Indonesia. Terlebih pada pemerolehan skor penilaian yang belum mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal).

Perlunya melakukan monitoring dan evaluasi setelah pembelajaran berakhir menjadi salah satu tugas dan tanggungjawab guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Jika mulai dai perencanaan, pelaksanaan hingga degan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh pendidik maka akan dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran. Sehingga akan berdampak signifikan terhadap pencapaian hasil beajar peserta didik. Walaupun hasil belajar peserta didik yang identik dengan angka atau nilai buka menjadikan tolok ukur prinsip. Tetapi bagaimana peserta didik mampu menganalisis kritis terhadap fenomena-fenomena alam yang kiranya ada kaitannya dengan pembelajaran serta mengambil kebijakan yang paling biijak. Itulah penanaman karakter melalui pendidikan. Tidak sekadar hasil belajar yang tinggi tetapi pentingnya menyisipkan penanaman nilai-nilai karakter baik pada peserta didik. Penanaman karakter peserta didik tersebut include dialam penyampaian proses belajar mengajar peserta didik.

Kemungkinan juga rendahnya hasil pencapaian belajar peserta didik disebabkan karena kurang tepatnya pemilihan media,metode maupun minimnya sarana prasarana yang digunakan. Oleh karenanya pendidik perlu kiranya untuk merefleksikan diri atas perangkat pembelajaran yang digunakan. Menganalisa gaya belajar peserta didik yang variasi juga agian yang perlu dikaji. Mengulas kembali materi dilihat dari segi tingkat kesulitannya yang harus diimbangkan dengan kemampuan peserta didik. Dengan adanya berbagai analisa oleh pendidik sebelum mengajar daam kelas, maka tidak mustahil peserta didik mampu meraih hasil belajar dengan maksimal dan meningkatkan kemampuan kritis peserta didik dalam menganalisa mengambil point penting melalui tayangan film cerita sejarah “Sang Pencerah” baik dari sudut pandang tokohnya maupun peristiwanya.

Sehingga melalui tayangan film sejarah “Sang Pencerah” tersebut peserta didik dapat membuat puisi melalui tokoh dari tayangan film sejarah dan peristiwanya. Proses pembelajarannya juga sangat menarik bagi peserta didik maupun pendidik. Karena kecenderungan peserta didik menyukai audio visual dari pada pembelajaran yang konvensional.

Lukman Maulana, S.Pd

Guru Bahasa Indonesia  SMA N 1 Boja