Integrasi Bisnis Online Tingkatkan Minat Wirausaha

Dra. Titik Sugiyati (Guru Prakarya dan Kewirausahaan, SMK N 11 Semarang).
Dra. Titik Sugiyati (Guru Prakarya dan Kewirausahaan, SMK N 11 Semarang).

JATENGPOS.CO.ID, – Berwirausaha merupakan salah satu bagian dari tujuan SMK, selain diharapkan mampu bekerja sesuai dengan bidang keahlian,  lulusannya pun diharapkan mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk membentuk mental berwirausaha tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan suatu kegiatan kontinu yang membekali pengetahuan dan keterampilan berwirausaha. Inilah tugas dari semua komponen yang ada di SMK.

Salah satu komponen yang ikut andil besar dalam pembentukan tersebut adalah proses pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Oleh sebab itu, dalam kurikulum 2013 pada revisi 2017, mata pelajaran kewirausahaan masuk ke dalam mata pelajaran produktif dengan harapan agar memiliki kedekatan dengan mata pelajaran produktif dari masing-masing kompetensi keahlian. Regulasi kebijakan ini merupakan salah satu bentuk terobosan dari pemerintah untuk menumbuhkan mental wirausaha di kalangan siswa SMK. Sejarah membuktikan bahwa banyaknya wirausaha merupakan salah satu indikator kemajuan suatu negara.

Harapan pemerintah tersebut perlu ditindaklanjuti dengan kualitas pembelajaran yang dilakukan. Berbagai kegiatan seperti teaching factory dan sekolah yang selalu membangun sinergi dengan industri-industri yang sering menggunakan lulusannya merupakan salah satu cara untuk membekali calon lulusan SMK agar siap kerja. Bagaimana peran sekolah membekali calon lulusannya untuk berwirausaha? Salah satu yang dapat dilakukan adalah bagaimana sekolah melakukan inovasi dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Mengikuti perkembangan zaman menjadi keniscayaan dalam pembelajaran kewirausahaan. Tidak hanya metode yang digunakan yang selalu inovatif, namun materi yang diajarkan pun harus uptodate. Dengan kata lain, kompetensi dasar yang diberikan oleh pemerintah sebagai acuan minimal dalam penyampaian materi, perlu dikembangkan secara lebih luas dengan melihat hal-hal apa yang berkembang saat ini.

Di era gawai ini, peserta didik selalu dekat dengan teknologi informasi yang selalu berkembang. Hal ini menjadi peluang yang sangat positif untuk memasukkan unsur-unsur materi yang sudah dekat dengan peserta didik sebagai bagian dari materi yang perlu diajarkan. Perkembangan bisnis yang sudah beralih dari bisnis konvensional menjadi bisnis berbasis online dapat menjadi alternatif materi yang perlu diajarkan dalam materi kewirausahaan. Bisnis-bisnis online yang lebih praktis dan memberikan keuntungan perlu digali oleh peserta didik dari aspek konsep, unsur-unsur pendukungnya, prosedur yang perlu dilakukan dalam bisnis online, resiko, maupun keuntungan yang mungkin diperoleh. Dengan demikian materi bisnis online perlu diintegrasikan dalam pembelajaran kewirausahaan. Keberhasilan dalam pembelajaran ini tidak lepas dari peran guru kewirausahaan yang memiliki keinginan untuk terus mengembangkan kompetensinya dan terus mengikuti perkembangan bisnis online yang berkembang saat ini.

Setelah materi bisnis online digali, dipelajari dalam pembelajaran kewirausahaan, maka perlu aktualisasi secara nyata oleh peserta didik. Guru perlu mendorong dan memberikan semangat agar peserta didik mencoba melakukan bisnis online dari hal-hal yang kecil. Perkembangan proses dan hasil bisnis online oleh peserta didik baik secara individu maupun kelompok sebagai acuan bagi guru dalam memberikan penilaian pada aspek keterampilan. Dengan demikian kegiatan pembelajaran tidak hanya berhenti dalam proses learning to know yang masih bersifat kognitif, namun lebih jauh lagi pada proses learning to do, belajar sambil melakukan. Untuk memberikan motivasi, maka perlu mengundang wirausahawan yang berhasil menjalankan bisnis online ke sekolah, karena pengalaman bukanlah sebagai guru yang terbaik, namun pengalaman orang lain yang menjadi guru terbaik. Membangun jejaring komunikasi, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses kegiatan berwirausaha.