Jumlah Penderita HIV-AIDS Meningkat, Setiap Tahun Sekitar 20- 30 Orang Meninggal

HIV/AIDS.

JATENGPOS.CO.ID, KENDAL– Miris, dari tahun ke tahun jumlah penderita HIV-AIDS di kabupaten Kendal bukannya menurun, namun justru sebaliknya cenderung meningkat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kendal (DKK), jumlah total penderita HIV-AIDS mulai tahun 2000 hingga Oktober 2017 mencapai 753 orang.

Sementara, khusus di tahun 2017 hingga di bulan Oktober lalu jumlah penderita HIV-AIDS tersebut mencapai sebanyak 115 orang. Kenaikan tertinggi terjadi di tahun 2007 untuk penderita HIV ada sebanyak 22 orang.

Sebelumnya di tahun 2006 ada 4 penderita. Selanjutnya di tahun 2013, jumlah penderita meningkat menjadi sebanyak 50 orang. Padahal di tahun 2012 hanya ada sebanyak 28 orang. Selanjutnya di tahun 2014 jumlah penderita sebanyak 63 orang.

Kemudian di tahun 2015 terjadi penurunan, jumlah penderita HIV sebanyak 50 orang. Penurunan jumlah penderita HIV, juga kembali menurun di tahun 2016 yakni sebanyak 39 orang. Tapi di tahun 2017 kembali naik lagi cukup tinggi, jumlah penderita mencapai 64 orang.

Begitu pula untuk penderita AIDS, dari tahun ke tahun juga cenderung naik. Penderita AIDS di kabupaten Kendal mulai terdeteksi di tahun 2004 yakni ada 1 orang. Selanjutnya, di tahun 2006 jumlah penderita AIDS mulai naik ada 7 orang.

Lalu, di tahun 2009 jumlah penderita sebanyak 19 orang. Setelah beberapa tahun sempat stabil, tapi di tahun 2013 justru kembali naik lagi, jumlah penderita ada sebanyak 30 orang, dan di tahun 2015 mencapai 55 orang hingga di tahun 2016 jumlah penderita ada 61 orang hingga di bulan Oktober 2017 jumlah penderita ada 51 orang.

Akibat penyakit HIV-AIDS, dari tahun 2000 hingga Oktober 2017 sebanyak 215 orang meninggal dunia. Jumlah penderita yang meninggal, mulai terlihat di tahun 2009 sebanyak 19 orang, padahal pada kurun waktu tahun 2000 hingga 2008 hanya 12 orang yang meninggal.

Di tahun 2010 ada 10 orang meninggal, tahun 2011 ada 13 orang, tahun 2012 sebanyak 21 orang, tahun 2013 sebanyak 30 orang, tahun 2014 sebanyak 21 orang, tahun 2015 sebanyak 26 orang, tahun 2016 sebanyak 31 orang.

Hingga di bulan Oktober 2017 lalu ada sebanyak 32 orang meninggal. Jadi, jika dirata-rata setiap tahunnya maka sejak tahun 2012, jumlah penderita HIV-AIDS yang meninggal antara 20 sampai 30 orang.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kendal, Muntoha mengatakan, pihak dinas telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan dan terjangkitnya penyakit HIV-AIDS, seperti penyuluhan-penyuluhan di masyarakat, organisasi dan sekolah-sekolah.

“Sosialisasi selalu dilakukan, selain oleh petugas, juga bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPA) dan pihak lainnya,” katanya, kemarin.

Dijelaskan, salah satu upaya mencegah penularan pihaknya melakukan pemeriksaan atau tes HIV-AIDS terhadap orang dengan resiko tinggi, termasuk TKI yang pulang dari luar negeri. Sedangkan untuk pemeriksaan di lokalisasi dilakukan secara rutin tiap bulan, kemudian untuk pemeriksaan TKI dilakukan saat masih berada di embarkasi.

“Yang susah dilakukan pemeriksaan justru para pekerja seks di luar lokalisasi, sebab tidak bisa diketahui. Sedangkan TKI yang pulang dari luar negeri, hasil tesnya tidak dilaporkan ke pihak dinas setempat, sehingga jika ada yang positif, tidak akan tertangani,” terang Toha. (via/muz)