Kalimasada Murca, Seluruh Pemain Perempuan

Wayang Orang Putri Extravaganza

SWAFOTO : Iin Indryasari Kepala Disbudpar Kota Semarang foto bersama generasi milenial wanita yang menjadi bagian pemeran Pergelaran Wayang Orang Putri Extravaganza.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Guna melestarikan dan memberikan eduaksi kepada generasi milenial. Sahabat Pecinta Wayang Orang (SPWO) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, akan mengelar pergelaran pertunjukan Wayang Orang khusus kaum hawa sebagai pemainya.

Mengusung lakon berjudul Kalimasada Murca, Seni tradisi wayang orang putri yang melibatkan pemain wayang orang profesional dan generasi muda tersebut, bakal dihelat pada Pada 21 Maret 2020 di gedung teater Radjawali Semarang. Kegiatan nguri-uri seni budaya khas Jawa tersebut, juga menjadi rangkaian HUT Kota Semarang yang ke-473 di tahun 2020 ini, akan menampilkan 60 orang penari dan 20 pangrawit, serta bintang tamu spesial yang semuanya perempuan.

”Sukses di Jakarta dan Bandung yang kami gelar sebelumnya, kami berkeinginan membawa pergelaran serupa ke beberapa provinsi di Indonesia. Guna memperkenalkan seni budaya wayang orang, sehingga bisa menjadi populer di kalangan masyarakat. Dan tahun ini Kota Semarang yang menjadi target kami untuk mendekatkan diri kepada generasi muda (milenial),” ujar KRAy.

 Hendrayani, selaku ketua pergelaran, belum lama ini. Kalimasada Murca sendiri bercerita tentang hilangnya pusaka pandawa Kalimasada. Kisah ini cukup populer di kalangan pecinta wayang orang. Filosofi ketangguhan para tokoh dalam lakon cerita Kalimasada Murca inilah yang menjadi inspirasi bagi Sahabat Pecinta Wayang Orang untuk terus menanamkan rasa cinta tanah air dan perjuangan bagi persatuan bangsa.

Senada, Iin Indriyasari selaku Kepala Disbudpar Kota Semarang, mengaku bangga, menyambut dan mendukung pentas seni budaya tersebut, yang menyasar edukasi generasi milenial dan masyarakat luas.

 “Kami sangat senang, SPWO memilih kota Semarang sebagai destinasi pergelaran wayang orang putri, berharap kegiatan ini dapat menginspirasi kaum ibu dan remaja putri di Semarang, agar semakin banyak perempuan-perempuan hebat yang melestarikan warisan budaya Indonesia,” tuturnya.

Yang unik dan menarik, dari seluruh penarinya adalah perempuan, demikian pula dengan para pemeran karakter wayang laki-laki seperti, Bima, Prabu Bumiloka, Butha, Cakil, Janoko, Kresno dan lain sebagainya. Semua diperankan oleh perempuan.

Hal ini sebagai bentuk pelestarian seni tradisi lintas gender yang belakangan mulai kurang populer. Tak sekedar memberikan informasi seputar pergelaran Wayang Orang Putri tersebut, di area Taman Srigunting, tepatnya didepan gedung outdetrap area Kota Lama Semarang Puluhan generasi milenial wanita bersama sebagain pemain wayang orang profesional juga menggelar salah satu sesi adegan lakon Kalimasada Murca yang mampu mencuri antusiasme masyarakat luas. (ucl/muz)