Kartu Kata Tingkatkan Kemampuan Menulis Siswa

Gita Eka Setyasari, S.Pd Guru Bahasa Prancis SMA Negeri 1 Sragen
Gita Eka Setyasari, S.Pd Guru Bahasa Prancis SMA Negeri 1 Sragen

Dalam Pembelajaran bahasa asing khususnya Bahasa Prancis, ada empat kompetensi yang akan dipelajari yakni, compréhension orale (mendengarkan), production orale (berbicara), compréhension écrite (membaca), dan prodution écrite (menulis). Semua kompetensi tersebut penting untuk dikuasai agar dapat berkomunikasi dengan baik dalam bahasa asing yang dimaksud. Namun dari keempat kemampuan tersebut, menulis adalah kemampuan yang paling memerlukan persiapan lebih.

Di SMAN 1 Sragen, Bahasa Prancis sudah mulai banyak diminati oleh siswa sebagai mata pelajaran lintas minat maupun peminatan. Akan tetapi, para siswa masih mengeluh kesulitan dalam belajar Bahasa Prancis. Mereka mengalami kesulitan dalam menulis atau memproduksi kalimat, bahkan yang paling sederhana sekalipun. Kadang siswa cenderung mengikuti pola dalam Bahasa Indonesia, sehingga hanya memasangkan kata-kata tanpa melihat struktur dalam Bahasa Prancis yang tentunya sangat berbeda, misalnya dalam bahasa Prancis ada sistem konjugasi kata kerja, yang tidak ada dalam bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, untuk memotivasi siswa dalam belajar bahasa Prancis guru dituntut untuk kreatif dan variatif dalam melaksanakan pembelajar di dalam kelas. Agar keempat kemampuan berbahasa dapat tercapai sekaligus. Sekarang, sudah bukan saatnya untuk melaksanakan pembelajaran dengan cara ceramah, pembelajaran satu arah, yang akan menyebabkan siswa jenuh dan bosan dalam belajar. Pembelajaran harus berpusat pada siswa bukan lagi pada guru. Dengan metode pembelajaran yang asyik dan menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk aktif kegiatan belajar sehingga hasil belajarnya dapat meningkat secara signifikan.

Untuk melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan guru dapat menggunakan media. Media yang dapat digunakan adalah kartu kata. Misalnya pada materi kelas X tentang identitas diri. Kartu kata yang digunakan adalah kartu (kertas buffalo atau asturo) berukuran panjang 10 cm dan lebar 5 cm. Pertama-tama guru menginventarisasi dan menentukan kata-kata yang akan diajarkan dalam pembelajaran sesuai tema. Misalnya, dengan tema identitas diri, maka kata-kata yang dipilih adalah kata-kata yang terkait dengan informasi seputar identitas diri. Contohnya: je, suis, lycéen, professeur, dan lain-lain (guru dapat memilih kata-kata lain yang sesuai dengan kebutuhan).

Guru menyiapkan papan flanel yang akan digunakan untuk menempel kartu kata agar menjadi kalimat yang benar. Setiap kartu bertuliskan satu kata yang sudah tertentu fungsinya. Kartu kata akan memiliki warna yang berbeda sesuai dengan fungsi dalam kalimat. Misalnya, untuk kategori subyek kalimat seperti je, tu, il/elle, nous, vous, ils/elles kartu kata nya berwarna biru, kemudian untuk predikat seperti suis, est, habite, parle kartu kata berwarna merah, objek seperti lycéen, professeur, français berwarna kuning dan lain sebagainya.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajarnya, siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok diberi beberapa kartu kemudian siswa diminta untuk menyusun kartu-kartu tersebut menjadi kalimat yang benar. Siswa dituntut harus aktif dalam kegiatan di kelas, guru hanya berperan menjadi fasilitator dan setelah kegiatan selesai guru memberikan penguatan dan pengayaan. Bila perlu, supaya siswa lebih termotivasi, kelompok yang paling banyak menuliskan kalimat yang benar akan mendapat hadiah dan apresiasi dari guru.

Dengan media kartu kata tersebut, pembelajaran akan terasa aktif dan menyenangkan, siswa tanpa sadar akan dibawa untuk memahami konsep kalimat tanpa merasa jenuh atau bosan.

Gita Eka Setyasari, S.Pd
Guru Bahasa Prancis SMA Negeri 1 Sragen