Korban Dikubur di Hutan Ternyata Mantan Majikan Tersangka

Petugas memasang police line di lokasi yang diduga digunakan untuk mengubur para korban dukun penggada uang. FOTO:ADYE VIANT/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. BATANG– Paska korban kedua berhasil diungkap oleh pihak kepolisian atas nama Slamet Alias Sugeng (50) warga Dukuh  Sambongrejo RT 01/ RW 03, Desa Sawangan Kecamatan Gringsing, dengan dibongkarnya sebuah kuburan di dekat hutan tidak jauh dari lokasi peternakan milik korban, Kamis (14/12) lalu.

Diperoleh informasi bahwa  tersangka Muslimin sendiri bekerja di peternakan milik Slamet, sebelum peternakan tersebut tutup. Dan sebelumnya, korban sempat dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak Akhir Desember 2014 silam.

“Jadi, pelaku ini dahulunya sempat dan pernah bekerja di sebuah peternakan milik korban (Slamet). Namun, tidak disangka jika pelaku ternyata tega membunuh mantan majikannya sendiri dan dikuburkan di dekat lokasi peternakan. Padahal, korban sempat dinyatakan hilang sejak akhir 2014 silam,” kata Kades Sawangan Subeno.

Baik pelaku maupun korban, lanjut Subeno, mereka memang sedianya bukan asli penduduk warga Desa Sawangan. Jadi keduanya ini sama-sama merupakan warga pendatang. “Jika korban (Slamet alias Sugeng) asalnya dari Jawa Timur, hanya saja dapat orang desa sini. Sedangkan pelaku (Muslimin) juga pendatang dari luar jawa,” terangnya.

Kapolres Batang AKBP Edi Sinulingga melalui Kasat Reskrim AKP Eko Marudin, menyampaikan untuk motif kasus pembunuhan tersebut pihaknya masih melakukan pendalaman.

“Untuk sementara ini, kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap korban masih terkait dengan penggandaan uang. Dari keterangan istri korban, tiga tahun yang lalu si korban ini memegang  uang dari usaha peternakan ayam itu,” jelas AKP Eko Marudin.

Kemudian mendapat iming-iming penggandaan uang dari pelaku, lanjut Kasat Reskrim, korban lantas tergiur, mengingat dalam beberapa bulan terakhir usaha peternakan itu mengalami kemunduran.

“Dimungkinkan, korban tergiur setelah mendapat iming-iming terkait penggandaan uang. Yang jelas kasus ini masih terus kita dalami dan selidiki lagi. Pelaku juga masih belum konsisten dalam memberikan keterangan. Kenapa korban sampai dibunuh, dan berapa uang yang dibawa kabur pelaku,” imbuh Kasat Reskrim. (via/muz)