La Fable Française Tingkatkan Karakter Peserta Didik

Yunitha Ambaristi, S.Pd. Guru Bahasa Prancis SMA Negeri 1 Wonogiri
Yunitha Ambaristi, S.Pd. Guru Bahasa Prancis SMA Negeri 1 Wonogiri

Setiap individu memiliki karakter berbeda, termasuk peserta didik pada level SMA. Umumnya mereka mulai berekspresi sesuai karakter yang ingin mereka tunjukkan dalam perjalanan mencari jati diri. Belum semua peserta didik memiliki karakter unggul yang diharapkan, seperti jujur, kerja keras dan bertanggungjawab. Demikian juga yang terjadi pada peserta didik SMA Negeri 1 Wonogiri khususnya kelas XII.

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, termasuk pelajaran Bahasa dan Sastra Prancis. Apa itu pendidikan karakter? Pendidikan karakter menurut kemendiknas adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Pendidikan karakter memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan di sekolah yang tidak hanya berujung pada pencapaian kecerdasan intelektual, tetapi juga mengarah pada pencapaian pembentukan karakter, yaitu pengembangan watak positif dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Penanaman pendidikan karakter dalam pembelajaran dilakukan dengan cara memberi contoh atau teladan kepada peserta didik mengenai hal yang baik dan tidak baik. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter penting untuk membentuk generasi berkualitas.

Kurikulum 2013 kelas XII semester genap memuat materi La fable française sebagai kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Fabel merupakan dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokohnya. Tokoh tersebut dapat berpikir, berperasaan, berbicara, bersikap dan berinteraksi seperti manusia. Fabel digunakan sebagai kiasan kehidupan manusia dan untuk mendidik masyarakat. Fabel bisa dimanfaatkan sebagai media penyampaian nilai-nilai karakter pada peserta didik. Melalui fabel, kita mampu mendidik, memberi hiburan, membentuk kepribadiaan, dan menuntun kecerdasan emosi peserta didik.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran La fable française adalah pembelajaran reseptif. Metode reseptif mengarah ke proses penerimaan isi bacaan baik yang tersurat maupun tersirat. Pada dasarnya metode ini bertujuan agar peserta didik memahami isi teks bacaan atau cerita dengan baik, kemudian isi teks cerita tersebut dibuat dialog dengan bahasa yang lebih mudah dan sederhana. Selanjutnya peserta didik diajak untuk bermain peran. Diakhir adegan, ditegaskan pesan moral yang terkandung dalam fabel yang mereka tampilkan tersebut.

Menanamkan nilai-nilai karakter melalui fabel merupakan langkah yang cukup efektif agar lebih diterima oleh peserta didik, sebab fabel bersifat implisit dalam menasihati sehingga peserta didik secara tidak sadar akan memetik pesan moral dari cerita tersebut. Melalui kisah teladan itu diharapkan peserta didik akan memiliki perilaku yang baik, mampu mengembangkan watak positif dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya memahami apa yang benar dan yang salah, yang baik dan yang jahat, tetapi juga akan tertanam kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari.


Yunitha Ambaristi, S.Pd.
Guru Bahasa Prancis SMA Negeri 1 Wonogiri