Media Kemeja Mampu Tingkatkan Membuat Pola Kemeja

Witarsih Guru Ketrampilan SMP Negeri 1 Batuwarno
Witarsih Guru Ketrampilan SMP Negeri 1 Batuwarno

Dalam Kurikulum KTSP untuk SMP tercantum salah satu mata pelajaran yaitu Ketrampilan Tata Busana. Pelajaran Ketrampilan Tata Busana mencakup tentang kajian olah tangan dan cita rasa keindahan. Untuk maksud tersebut, pembelajaran mata pelajaran Ketrampilan Tata Busana sesuai dengan sifat dan ciri khasnya, dilaksanakan bertolak dari praktik sedangkan segi teori lebur didalamnya dan tidak diajarkan secara terpisah. Kenyataan yang terjadi kemampuan siswa kelas IX A dalam membuat pola kemeja masih rendah dengan nilai rata-rata 74,8,  ketuntasan klasikal 76 %, aktifitas siswa 70 %.

 Berdasar shering dengan teman sejawat, wawancara dengan siswa ditemukan identifikasi masalah : 1) Siswa kesulitan menentukan model pakaian untuk dibuat pola, 2) Motivasi siswa  untuk membuat pola sangat kurang. Bagaimanakah cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat pola kemeja ?

Peneliti mencoba melakukan tindakan kelas dengan mnerapkan media Model  Kemeja dari kertas payung untuk meningkatkan kemampuan membuat pola kemeja  pada siswa Kelas IX A yang jumlahnya 25 0rang, seperti yang dikemukakan oleh Latuheru (1993:4) yang dikutip oleh Arsyad (2006:4) memberi batasan media sebagai sebuah bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Media juga seringkali diartikan sebagai alat yang dapat dilihat dan di dengar. Alat-alat ini dipakai dalam pengajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan alat-alat ini, guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih mantap, hidup dan interaksinya bersifat banyak arah. Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986:4) dalam Arsyad (2006:4) bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut dengan media

langkah-langkah cara membuat pola pakaian dengan media model pakaian jadi : 1) pakaian jadi kita tempelkan pada kertas yang akan dibuat pola, 2) kita ukur mulai dari bagian badan, kemudian lengan, krah serta unsur yang lain, 3) satu persatu bagian baju kita buat polanya sampai tersusun bagian baju sempurna.

 Penelitian dilakukan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri kegiatan : perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Instrumen pengambilan data : 1) pedoman observasi, 2) pedoman wawancara, 3) Lembar penilaian hasil karya siswa.  Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi baik dari siswa maupun guru serta situasi kondisi kelas dalam pembelajaran, juga dipakai pedoman untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan dalam menerapkan media model kemeja. Dalam wawancara peneliti bertanya kepada siswa mengenai pendapat mereka tentang pembelajaran  baik sebelum maupun setelah menggunakan media model kemeja,

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media model kemeja dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat pola kemeja. Rata-rata nilai kondisi awal adalah 74,8  dengan  ketuntasan 76 %, aktifitas siswa 70 % , pada siklus I rata-rata naik menjadi 80,86 dengan ketuntasan klasikal 88 % , aktifitas siswa 78 %,  pada siklus II rata-rata nilai menjadi 83,52  dengan ketuntasan klasikal 96 %, aktifitas siswa 86%. Hasil analisis data menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, peneliti menganalisis dan mendiskripsikan bahwa dengan menerapkan media model kemeja siswa Kelas IX A mampu meningkatkan kemampuan membuat pola kemeja

Witarsih

Guru Ketrampilan SMP Negeri 1 Batuwarno