Media Puzzle Peta, Tingkatkan Pemahaman Siswa SD Tentang Peta Wilayah

Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh sinergistas antara guru, siswa, orang tua dan lingkungan. Peningkatan kualitas pendidikan salah satunya dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang baik. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal sesuai dengan yang tercantum dalam kurikulum. Setiap kemajuan yang diraih manusia selalu melibatkan kreativitas (Munandar, 1999:10). Oleh karenanya diperlukan kreativitas guru untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan sehingga mudah dipahami oleh siswa.

Dalam proses pembelajaran saat ini masih sering ditemukan adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Belum lagi penggunaan metode pembelajaran yang monoton dan hanya menekankan pada penghafalan semata, semakin menambah daftar panjang yang menjadi penyebab siswa enggan dalam belajar IPS. Karena hal-hal yang telah disebutkan di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas mengingat rendahnya prestasi siswa kelas IV SDN Munggangsari Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang terutama materi Peta Wilayah Kabupaten/Kota. Data awal yang diperoleh dari nilai ulangan harian dengan rata-rata kelas hanya 57 jauh dari KKM yang ditargetkan mencapai 75. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis berinovasi dengan menggunakan media puzzle peta.

Dengan media pembelajaran puzzle peta diharapkan siswa bisa lebih antusias, mudah mengingat, serta memahami konsep materi materi Peta Wilayah Kabupaten/Kota. Menurut Bruner (1966:10-11) ada tingkatan utama modus belajar (1) pengalaman langsung (enactive), pengalaman gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Levie &levie (1975) memberikan kesimpulan bahwa melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, dan mengingat kembali serta menghubungkan fakta dan konsep.

Puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang daya kretifitas dan ingatan siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab bisa diulang-ulang. Menurut Adenan (1989) dinyatakan bahwa puzzle dan games adalah materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat.

Selain untuk mengkonkretkan konsep yang terdapat dalam pembelajaran, puzzle diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar IPS terutama yang berhungan dengan peta. Dengan kata lain, penggunaan puzzle dalam pembelajaran IPS dapat memperbesar minat dan perhatian siswa. Adapun langkah-langkah penerapan media puzzle peta adalah sebagai berikut : siswa dibagi menjadi beberapa kelompok induk dan setiap anggota kelompok mendapat kartu warna, siswa yang mendapat kartu yang berwarna sama bergabung menjadi kelompok baru, setiap kelompok mendapat sebuah puzzle peta wilayah kabupaten/kota dan menyusunnya, kelompok yang berhasil menyusun puzzle berhak mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaan yang ada pada kartu soal tersebut, wakil dari tiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok induk di depan kelas kelompok yang lainnya menanggapinya, dan yang terakhir guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 3 siklus dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media puzzle peta dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar IPS pokok bahasan Peta Wilayah Kabupaten/Kota pada siswa kelas IV SDN Munggangsari Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang tahun pelajaran 2019/2020. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 57 meningkat menjadi 88,5. Dengan demikian penelitian ini telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan siswa menjadi lebih memahami konsep materi yang dipelajari.

 

Nok Fintayati, S.Pd.SD

SDN Munggangsari Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang