Metode Obik untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik

Sri Hartono, S. Pd Guru IPA SMP Negeri 1 Manyaran, Wonogiri
Sri Hartono, S. Pd Guru IPA SMP Negeri 1 Manyaran, Wonogiri

JATENGPOS.CO.ID, – Dinamika kehidupan di dunia sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat dibutuhkan manusia yang mampu beradaptasi dengan lingkungan secara cepat. Dasar dari teknologi adalah ilmu pengetahuan yang sebagian telah dipelajari di sekolah. Dalam mengembangkan teknologi dibutuhkan manusia yang kreatif dan inovatif. Kemampuan berkreasi dan berinovasisangat diperlukan khususnya dalam menghadapi perkembangan IPTEKS yang semakin pesat dan diwarnai oleh suasana global selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif  (Mulyana, T., 2009).

Kompetisi dalam kehidupan sangat tinggi sehingga manusia harus mempunyai kemampuan berfikir tingkat tinggi agar tidak tersingkir dari kehidupan yang layak. Yusro, A. C. (2015) berpendapat bahwa berfikir kreatif termasuk kompetensi tingkat tinggi (high ordercompetencies), untuk itu perlu dikembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif dalam dunia pendidikan. Pengembangan berfikir kritis dan kreatif akan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Pengembangan kreativitas peserta didik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (Yusro, A. C., 2015).

Kelas IX G SMP Negeri 1 Manyaran merupakan kelas dengan  20 peserta didik yang terdiri dari 11 peserta didik putri dan 9 peserta didik putra. Aktivitas peserta didik sudah tinggi akan tetapi kreativitas belum nampak dan tidak berkembang dengan baik. Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar peserta didik rendah.Rendahnya kreativitas peserta didik berdampak pada rendahnya kualitas pribadi peserta didik, sehingga nantinya dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan yang dijalaninya tidak dapat menyelesaikan dengan jernih dan bijak sehingga dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Alternatif untuk meningkatkan kreativitas peserta didik adalah metode OBIK. Metode OBIK adalah metode pembelajaran yang terdiri tiga tahap yaitu tahap observasi, tahap inovasi dan tahap kreasi. Pada tahap observasi peserta didik melakukan pengamatan atau eksperimen untuk mempelajari konsep-konsep sehingga peserta didik memahami materi yang sedang dipelajari. Pada tahap Inovasi peserta didik menemukan suatu ide untuk membuat desain atau rancangan suatu alat yang menggunakan prinsip sesuai dengan materi yang telah dipelajari pada tahap observasi. Pada tahap kreasi peserta didik merealisasikan rancangan dengan membuat alat berdasarkan rancangan atau desain yang telah dibuat. Hasil karya yang telah dibuat kemudian diuji coba kinerjanya dan dipresentasikan untuk ditanggapi kelompok lain.

Kompetensi abad 21 adalah kompetensi yang harus dimiliki peserta didik untuk mempersiapkan masa depannya, sehingga pembelajaran seharusnya dapat mengembangkan kompetensi abad 21 dalam implementasinya.Guru harus memiliki inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan strategi pembelajaran agar tidak membosankan dan dapat memotivasi peserta didik untuk berkreasi dan berinovasi.Pengembangan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran untuk saat ini sangat diperlukan dikarenakan tantangan dan persaingan hidup yang akan dihadapi oleh peserta didik semakin tinggi.Dengan memiliki kreativitas inovasi maka manusia akan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan terampil, bijak dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Hasil penelitian pembelajaran dengan metode OBIK diperoleh terjadi peningkatan kreativitas peserta didik dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Kreativitas peserta didik pra siklus sebesar 2,28 dengan kriteria rendah, siklus I sebesar 3,24 dengan kriteria tinggi dan siklus II sebesar 3,54 dengan kriteria tinggi. Dapat disimpulkan bahwapenggunaan metode OBIK dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.Metode OBIK cukup praktis dengan langkah-langkah jelas terbukti dapat mengembangkan kreativitas peserta didik. Metode ini dapat diterapkan pada materi lain, mata pelajaran selain IPA dan kelas yang mempunyai permasalahan sama.

Sri Hartono, S. Pd

Guru IPA SMP Negeri 1 Manyaran, Wonogiri