Museum 3D Semakin Hidupkan Kota Lama

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang sekaligus Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu mencoba wahana tiga dimensi di Dream Museum Zone (DMZ) 3D, Kota Lama Semarang. FOTO : PRAST WD/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG — Kawasan Kota Lama Semarang semakin hidup dengan adanya Dream Museum Zone (DMZ) Semarang. Sebuah wahana wisata berupa lukisan tiga dimensi (3D) yang sangat instagramable sekaligus spot berfoto.

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi beroperasinya Dream Museum Zone ini. Konsep living heritage di Kota Lama menjadi semakin kentara.

“Kota Lama tak hanya sekedar warisan budaya dan sebagai destinasi wisata saja, tapi berdirinya DMZ ini membuktikan hidupnya kembali bangunan tua yang mampu diberdayakan oleh pemilik gedung itu, living heritage istilahnya,” katanya, usai meresmikan Dream Museum Zone, Sabtu (23/12), malam.

Dikatakan Mbak Ita, sapaan Ketua BPK2L, wahana  3D yang memanfaatkan gedung Van Dorp itu bisa menjadi destinasi baru di kota Semarang. Apalagi DMZ sudah terkenal dibeberapa kota besar di dunia dan Indonesia, dimana menggunakan seni lukis 3D langsung dari pelukis Korea.

“Adaanya museum 3S ini kami berharap kawasan Kota Lama Semarang lebih semarak. Bisa jadi ikon Kota Semarang. Ternyata, sangat bagus dan ramai sekarang,” katanya.

Sementara, Tjahyadi, pemilik Dream Museum Zone (DMZ) Semarang menyampaikan, ada sekitar 120 lukisan tiga dimensi (3D) bagi wisatawan untuk berfoto ria. Berbagai objek gambar, mulai pemandangan hingga animasi dilukis langsung di dinding dan lantai yang terlihat seperti aslinya ketika difoto menjadi keunggulan museum itu.

“Ada 10 pelukis dari Korea plus tiga seniman dari Bali melukis langsung pakai tangan. Proses melukisnya kira-kira 2,5 bulan. Bahan cat hingga finishing khusus dari Korea,” ujarnya.

Pihaknya menargetkan akan ada 10 ribu pengunjung tiap bulannya. Dengan tiket masuk Rp.100 ribu per pengunjung. Di hari pertama pembukaan sudah ada sekitar 130 an pengunjung bertiket.

“Kita beranda dengan museum 3D kebanyakan yang memakai MMT. Tapi kita lukis tangan detail sehingga terlihat hidup, ini akan menarik sekitar 10 ribu pengunjung perbulan, dengan jam operasi dari pukul 09.00-21.00 WIB,” pungkasnya. (aam/udi)