Netralisir Otak Sebelum Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar

Dina Kun Khairani, S. Pd. SD Guru SDN 3 Prigi, Sigaluh, Banjarnegara
Dina Kun Khairani, S. Pd. SD , SDN 3 Prigi, Sigaluh, Banjarnegara

BANJARNEGARA – Kurikulum yang digunakan pada saat ini menuntut agar siswa selalu aktif dalam kegiatan belajar , siswa sekolah dasar semua tingkat pun tak lepas dari hal tersebut . tenangnya anak-anak di kelas karena guru asyik mengutarakan teori-reori belajar sudah tidak zamannya lagi. Kegiatan anak pada  saat sekarang ini didominasi dengan teknologi modern. Sebagai seorang guru sekolah dasar memiliki tanggung jawab yang begitu besar untuk dapat mengajar dan mendidik mereka sesuai dengan zamannya tanpa membuat mereka takut dan bosan duduk di dalam kelas.

“Kembali ke sekolah”, kalimat yang membuat sebagian peserta didiktidak ingin dengar, tak semua anak-anak merasa bahagia, sebagian tidak ingin kembali lagi, bahkan ada yang menganggap rutinitas di sekolah adalah rutinitas yang membosankan bukan hanya karena tugas yang begitu bnyak namun karena sussana yang tidak menyenangkan sesuai dengan jiwa-jiwa mereka.

Dalam posisi ini guru harus mampu membangkitkan semangat siswa- siswinya untuk  melakukan serangkaian aktifitas yang akan mereka lakukan pada saat di sekolah. Kedatangan peserta didik di sekolah mengalami kondisi yang berbeda ada yang masih bermalas-malasan, ada yang belum fokus, ada yang sudah sangat siap untuk belajar dan masih banyak lagi keragaman yang muncul saat bel berbunyi menadakan saatnya mereka harus masuk ke kelas untuk belajar.

Disini peran guru mulai dimainkan , guru harus siap dengan apapun kondisi siswanya. Tujuan pembelajaran dan kompetensinya harus tercapai. Untuk itu mulailah kegiatan belajar mengajar dengan membangkitkan semangat siswa , dan memahami kebutuhan  mereka  agar fokus dan bersemangat di dalam kelas tanpa mersa bosan di dalamnya.

Salah satu yang dapat guru lakukan agar siswa-siswinya  fokus dalam belajar, aktif dalam interaksi belajar, dan bersemangat yaitu menetralkan otak mereka , netralkan otaknya tatkala pembelajaran belum dimulai, dapat guru lakukan dengan 3 ( tiga ) hal ringan yaitu: 1.  mengontrol pernafasan dengan baik ( ajak siswa- siswi kita untuk sejenak bernafas dengan bimbingan, lakukan berlahan & berulang hingga siswa merasa tenang ) “ pernafasan perutlah yang paling efektif”, 2. Positif Thinking ( beri motifasi pada mereka untuk berfikir positif “ apa yang akan mereka lakukan hari ini adalah hal-hal yang akan menghasilkan sesuatu yang baik yang dapat mereka berikan untuk orang-orang yang mereka sayangi di sekeliling mereka “ ) dapat guru lakukan dengan permainan kecil atau sejenisnya, terus pacu mereka untuk yakin mereka pasti bisa, 3. Memuji ( pujian sekecil apapun dapat membangkitkan rasa percaya diri pada anak. Dengan 3 hal tersebut  siswa siswi kita akan jauh lebih siap untuk menerima pelajaran , rasa takut akan apa yang akan mereka hadapi hari ini akan terbuang jauh apa lagi di barengi dengan senyum, tutur kata yang tepat, intonasi suara yang lembut serta raut muka ceria sang guru. Kesiapan siswa untuk belajar pun dapat dimulai.

Dina Kun Khairani, S. Pd. SD

Guru SDN 3 Prigi, Sigaluh, Banjarnegara