Pemkab Semarang Antisipasi Dini Kanker Serviks

Bupati Semarang H Mundjirin didampingi Kadinkes Ani Raharjo menyalami para peserta apel Hari Kesehatan Nasional di lapangan Palagan Ambarawa. FOTO : ABDUL MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, AMBARAWA – Sebanyak sepuluh Puskesmas di Kabupaten Semarang disiapkan untuk melayani tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk mencegah berkembangnya kanker mulut rahim (serviks). Berdasarkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, kanker ini merupakan penyakit pembunuh nomor satu wanita di Indonesia.

“Saat ini kita sedang fokus pada deteksi dini kanker serviks sebagai bagian dari gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional di Kabupaten Semarang,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dr Mas Dady Dharmadi di sela-sela apel peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat Kabupaten Semarang di lapangan Palagan Ambarawa, Senin (13/11).

Ditambahkan oleh Mas Dady Dharmadi, meski angka pasti penderita kanker serviks di Kabupaten Semarang masih terhitung kecil namun pihaknya tetap melakukan langkah pencegahan. Pasalnya, berdasarkan data Yayasan Kanker Indonesia, jumlah penderita kanker serviks di tanah air terus meningkat . Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi pada tahun 2030, penderita kanker serviks di Indonesia akan mencapai jumlah terbesar di dunia.

“Pada bulan kanker Oktober lalu, kita sudah melakukan tes IVA untuk 170 perempua. Memang hasil positif kanker masih kecil namun akan terus kita tingkatkan sebagai langkah deteksi dini,” terangnya.

Sebagai langkah pendukung, Dinkes Kabupaten Semarang telah menyiapkan sepuluh Puskesmas yang memiliki fasilitas tes IVA dan pengobatan kanker serviks. Warga yang memiliki kesadaran dan membutuhkan pelayanan, lanjut Mas Dady, dapat mendatangi Puskesmas Banyubiru, Ambarawa dan Duren.

Selain itu juga Puskesmas Jimbaran, Bergas, Pringapus, Tengaran, Kaliwungu, Pabelan dan Puskesmas Suruh. “Sosialisasi bahaya kanker ini terus kita lakukan mulai tingkat PKK, dharma wanita dan kelompok aparatur sipil negara (ASN) perempuan,” tambahnya.

Terkait pelayanan di Puskesmas, Mas Dady Dharmadi juga menegaskan telah memenuhi standar pelayanan yang telah ditentukan tim akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kementerian Kesehatan. Sehingga masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan pelayanan Puskesmas tanpa ragu. Pada tahun ini, enam Puskesmas telah lulus akreditasi dengan pencapaian terbaik oleh Puskesmas Sumowono yang meraih akreditasi paripurna.

Bupati Semarang H Mundjirin yang bertindak selaku pembina apel menegaskan gerakan masyarakat hidup sehat (germas) yang dicanangkan Kementerian Kesehatan RI merupakan gerakan lintas sektoral yang harus didukung semua pihak.

“Melalui Germas, kita mengajak kerja sama lintas sektoral dan lintas program guna mewujudkan masyarakat berperilaku hidup sehat untuk membentuk Bangsa Indonesia yang kuat,” kata Bupati saat membacakan sambutan tertulis Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nina Farid Moeloek.Sp M (K).

Menyinggung tentang masalah kesehatan di tanah air, Menteri Kesehatan menyebutkan angka kematian ibu dan penyakit tidak menular masih mendominasi. Menteri meminta para kepala daerah untuk mengefektifkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas.

Usai apel, Bupati H Mundjirin yang didampingi Forkompimda, Wakil Bupati Ngesti Nugraha dan Kepala Dinas Kesehatan dr Ani Rahardjo MPPM menyerahkan sertifikat akreditasi kepada enam kepala Puskesmas. Selain itu diserahkan pula sertifikat Stop Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free) kepada Camat Pabelan dan Kaliwungu. (muz/mg8)