Pemprov Jateng Lantik 511 Pejabat Secara Virtual

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Gubernur Ganjar Pranowo melantik 511 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat fungsional secara virtual di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jumat.

Pengambilan sumpah/janji jabatan dilakukan secara simbolis pada empat pejabat sebagai perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katholik, dan Hindu, sedangkan 507 peserta lainnya mengikuti prosesi pelantikan melalui aplikasi zoom di layar lebar yang ditempatkan di kantornya masing-masing.

Prosesi pelantikan, baik di Gedung Gradhika Bhakti Praja maupun di setiap kantor dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 seperti pembatasan jumlah orang.

Di Gradhika Bhakti Praja, peserta yang hadir dibatasi hanya 19 orang, antara lain Gubernur Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah Herru Setiadhie.

Para peserta pelantikan juga mengenakan masker, sarung tangan, pelindung wajah, “goggle glass”, dan duduk di kursi yang telah diatur berjarak dua meter.

Kepada seluruh peserta pelantikan, Ganjar berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan saling mengontrol sehingga tidak ada lagi klaster-klaster perkantoran, terlebih COVID-19 klaster perkantoran saat ini menjadi catatan di Indonesia.

Menurut dia, Pemprov Jateng bersama instansi terkait akan terus menangani penyebaran virus corona dan tidak akan berhenti melakukan tes kepada warga guna mencegah penularan COVID-19.

“Jogo Tonggo sudah jalan, maka sekarang kita tingkatkan Jogo Kerjo di masing-masing OPD. Kami minta para pejabat yang dilantik terus mengontrol anak buahnya, termasuk program yang berhubungan dengan masyarakat, dunia usaha, serta keagamaan,” katanya.

Ganjar menjelaskan Jogo Kerjo di tengah pandemi COVID-19 tidak hanya menyangkut penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 di lingkungan perkantoran, namun juga terkait ekonomi dan sektor lainnya.

Oleh karena itu, Ganjar meminta semua OPD ikut membangkitkan ekonomi dengan mempercepat penyerapan anggaran sehingga perekonomian Jateng menggelinding dan pertumbuhan ekonomi kembali meningkat.

“Karena ini birokrasi dan ada pertanggungjawaban keuangan rakyat dan negara, maka saya peringatkan jaga integritas, jangan mudah tergoda hadiah-hadiah. Saya peringatkan semuanya, karena kemudahan-kemudahan ini akan mendorong orang untuk kolusi dan korupsi,” katanya.

Ganjar menyebutkan berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Jateng untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi, termasuk membantu masyarakat terdampak COVID-19 dan mendorong para ASN untuk membeli produk-produk UMKM, membeli kebutuhan sehari-hari di warung-warung tetangga, serta berbelanja produk karya pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Para OPD saya dorong membeli produk UMKM untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau bingung datanya dari mana bisa meminta kepada Dinas Koperasi dan UMKM. Saya tidak hentinya mengajak ASN dan warga untuk membeli produk teman sendiri dan berbelanja di warung tetangga,” ujar Ganjar. (fid/ant)