Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak

Sri Setyowati, S.Pd Guru BK MTs N 1 Purworejo
Sri Setyowati, S.Pd Guru BK MTs N 1 Purworejo

JATENGPOS.CO.ID, – Anak merupakan masa depan keluarga oleh sebab itu perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga dan bangsanya. Seharusnya perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tak mudah putus asa, dan tangguh menghadapi tekanan hidup. Sekarang pertanyaannya adalah, apa yang dimaksud pola asuh itu?. Pola asuh adalah cara orang tua dalam mendididk anak. Dan tentu saja orang tua pasti sudah merasa memberi asuhan yang terbaik untuk anaknya.

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang ditemui anak pada saat menghirup udara di dunia. Pertemuan dengan orang tua dalam hal ini ayah, ibu dan lingkungan sekitar menjadi subyek sosial yang nantinya akan membentuk karakter dasar anak itu sendiri. Selain  keluarga, teknologi juga punya andil besar dalam pembentukan karakter anak. Teknologi yang berkembang pesat memengaruhi cara pandang, cara hidup, dan cara anak bersosialisasi. Perkembangan dan perubahan yang terjadi di belahan dunia mana pun bisa menyapa anak-anak kita sekarang dalam hitungan detik. Jika fondasi dari keluarga sudah kuat, anak akan memanfaatkan teknologi untuk berbagai hal positif. Namun sebaliknya, jika fondasi keluarga lemah, anak akan sangat mudah terbawa arus negatif.

Memberikan yang terbaik untuk anak sudah tentu menjadi keinginan setiap orangtua. Namun, apa yang terbaik menurut orangtua belum tentu serupa dalam kacamata anak. Banyak orangtua yang dengan dalih ‘demi kebaikan anak’, justru memaksa anak untuk tidak menjadi dirinya sendiri dan mengaabaikan akan hak-hak anaknya.Dan contoh beberapa hak anak antara lain; hak untuk bermain, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak mendpatkan perlindungan, dan hak untuk berkembang.

Kita sebagai orang tua tentu sudah merasa mengasuh anak anak dengan pola asuh yang terbaik menurut kita. Tapi apa yang menurut kita baik belum tentu baik bagi mereka Untuk itu kita perlu instropeksi apakah pola asuh yang kita berikan sudah yang terbaik atau belum.

Pola asuh yang terbaik dicirikan dengan tingginya tuntutan sekaligus kepedulian orangtua terhadap anaknya. Orangtua selalu berusaha menemukan hal-hal yang akan membantu anaknya berkembang sesuai dengan keinginan si anak, mengedepankan musyawarah, dan demokrasi. Orang tua  memberikan kebebasan yang memadai pada anaknya tetapi memiliki standar perilaku yang jelas. Mereka memberikan alasan yang jelas dan mau mendengarkan anaknya tetapi juga tidak segan untuk menetapkan beberapa perilaku dan tegas dalam menentukan batasan. Mereka cenderung memiliki hubungan yang hangat dengan anaknya dan sensitive terhadap kebutuhan dan pandangan anaknya. Mereka cepat tanggap memuji keberhasilan anaknya dan memiliki kejelasan tentang apa yang mereka harapkan dari anaknya.Anak yang diasuh dengan tehnik ini akan hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orangtua, menghargai dan menghormati orangtua, tidak mudah stres dan depresi, berprestasi baik, disukai lingkungan dan masyarakat.

Kesalahan pada pola asuh akan memicu terabaikannya hak-hak anak dan menyebabkan anak tumbuh menjadi generasi galau yang tidak punya kecakapan saat terjun ke masyarakat. Akibatnya, kita melihat betapa grafik kenakalan remaja, kekerasan, hingga pelecehan seksual pada anak meningkat dari tahun ke tahun.

Sri Setyowati, S.Pd

Guru BK MTs N 1 Purworejo