PKS Ingin Wakil Sudirman dari NU

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman membagikan inspirasi kemenangan Pilkada DKI Jakarta kepada kader PKS Jateng di Kantor DPW PKS Jateng, Jalan Kelud Utara 46, Semarang. Rekomendasi PKS di Pilgub Jateng 2018 hampir dipastikan untuk Sudirman Said.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dukungan dari parpol untuk mengusung Sudirman Said maju Pilgub Jateng 2018 semakin besar.  Setelah Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN), rekomendasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hampir dapat dipastikan akan diberikan kepada Sudirman Said.

Sinyal itu disampaikan langsung Ketua DPW PKS Jateng KH Kamal Fauzi. Menurutnya, dari beberapa nama calon yang diusulkan ke DPP PKS, dukungan kepada Sudirman Said yang paling besar.

“Sekaran sedang diproses oleh DPP PKS. Kami juga sudah mengirimkan surat supaya rekomendasi calon gubernur segera turun,”ungkap Kamal Fauzi, Selasa (19/12).

“Calon yang dapat rekomendasi nanti diundang ke Jakarta untuk menerima SK rekomendasi. Siapa yang akan dapat rekomendasi kita belum tahu, namun nama Sudirman Said paling banyak dapat dukungannya,” tambahnya.

Rekomendasi dari DPP PKS diperkitakan turun bulan Januari 2018. “PKS nantinya akan berkoalisi dengan Gerindra dan PAN dalam mengusung Sudirman Said sebagai calon gubernur Jateng,”ujarnya.

Sementara, untuk calon wakil gubernur yang akan mendampingi Sudirman Said, pihaknya belum bisa memastikan. Meski pihaknya juga diminta Sudirman Said untuk memberikan masukan terkait calon wakil gubernur sebagai pendampingnya.

“Dari hasil rapat internal partai melalui pemira, para kader menghendaki untuk tidak mengajukan. Kayaknya mereka tidak bersedia (menjadi calon wakil gubernur). Sehingga kita harapakan dari partai lain saja,” katanya.

Namun demikian, PKS berharap wakil dari Sudirman Said lebih baik tetap dari unsur partai mainstream Islam. Baik dari kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) maupun kader Nahdlatul Ulama (NU).

“Koalisi resmi memang belum terbentuk. Namun kita harap wakil Sudirman Said dari PKB atau NU. Semoga bisa melebar koalisinya antara partai nasionalis dan agamis bisa bergabung,” pungkasnya.(aam/udi)