Solusi Perubahan Lingkungan dengan STEM

Sri Mutarsih, S.Pd.,M.Pd._Guru Biologi SMA N 1 Boja
Sri Mutarsih, S.Pd.,M.Pd._Guru Biologi SMA N 1 Boja

JATENGPOS.CO.ID, – Berbagai fenomena perubahan lingkungan disekitar seperti pencemaran tanah, air, udara dan suara menyebabkan polusi. Limbah industri yang dibuang langsung tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan pencemaran. Sampah yang makin menggunung menumpuk ditempat pembuangan sampah. Bagaimana upaya kita manusia untuk mengatasi masalah perubahan lingkungan menjadi PR bagi kita. Sebagian lahan “tanah hijau” atau ladang  yang berubah menjadi perumahan-perumahan menjadikan keasrian berkurang. Sehingga mengakibatkan padatnya penduduk dilingkugan yang akan berimbas pada panasnya sirkulasi udara karena berkurangnya pepohonan yang awalnya menjadi penghijauan lingkungan. Salah satu mengatasi masalah perubahan lingkungan yaittu dengan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics).

Sebagai guru biologi mempunyai peran besar terhadap pemecahan-pemecahan masalah perubahan lingkungan sekitar kita. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran STEM dapat mengajarkan beberapa kasuistik permasalahan perubahan lingkungan bagi peserta didik. STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) merupakan pendekatan dengan empat aspek serasi untuk menyelesaikan masalah nyata dan juga untuk pembelajaran berbasis masalah. Pendekatan ini mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif karena keempat aspek itu sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.

Menjamurnya permasalahan perubahan lingkungan dapat dianalisis melalui empat aspek science, technologi, engineering dan mathematicsnya. Baik dari kajian ilmiahnya, analisis teknologinya maupun hitungan matematiknya. Degan melakukan pendataan langkah-langkah upaya dalam mengatasi masalah perubahan lingkungan dan mendiskusikan dampak ekonomi dan sosial dalam mengatasi masalah perubahan lingkungan. Adapun langkah dalam pembelajaran menggunakan pendekatan STEM adalah berorientasi peserta didik kepada masalah dengan guru memberikan sajian contoh permasalahan perubahan lingkungan campuraduknya sampah misalnya. Mengorganisasikan peserta didik dengan mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Kemudian peserta didik  dikelompokkan secara heterogen, masing-masing mengkaji lembar kegiatan non eksperimen. Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan masalah.Selanjutnya membimbing penyelidikan individu dan kelompok dengan berdiskusi dalam kelompok mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam merumuskan masalah terkait materi. Pada akhirnya peserta didik mampu mengidentifikasi alternatif solusi terkait masalah yang dirumuskan. Tidak lupa guru selalu  membimbing siswa dalam memecahkan masalah melalui analisis empat aspek dalam STEM.

Sri Mutarsih, S.Pd.,M.Pd.

Guru Biologi SMA N 1 Boja