Teroris Terus Incar Kantor Polisi, Penjagaan Dibuat Berlapis

ANTISIPASI : Sejumlah petugas kepolisian memeriksa pengunjung yang akan masuk ke Mapolresta Solo, Rabu (16/5). Polisi memperketat penjagaan pasca rentetan teror yang terjadi sejak MInggu (13/5). (Wijayanti/Jateng Pos)
ANTISIPASI : Sejumlah petugas kepolisian memeriksa pengunjung yang akan masuk ke Mapolresta Solo, Rabu (16/5). Polisi memperketat penjagaan pasca rentetan teror yang terjadi sejak MInggu (13/5). (Wijayanti/Jateng Pos)

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Rentetan teror yang terjadi di sejumlah markas kepolisian membuar jajaran Polresta Solo mempertebal dan memperketat pengamanan. Khususnya akses masuk ke mapolresta. Semua pengunjung wajib melewati pos pemeriksaan yang ditempatkan di gerbang masuk.

Seperti pemandangan yang terlihat, kemarin. Dimana sejumlah petugas bersenjata lengkap terlihat berjaga di depan, termasuk unit K9. Setiap pengunjung yang akan masuk diperiksa dengan metal detector, begitu juga dengan barang bawaan termasuk tas. Selain itu, pengunjung yang mengenakan jaket diminta untuk melepas dan digantungkan di tempat yang sudah disediakan di tempat parkir. Pengunjung yang dinyatakan “bersih” baru diperbolehkan masuk ke mapolresta.

Wakapolresta Solo, AKBP Andy Rifai mengatakan, peningkatan pengamanan tersebut dilakukan menyusul kembali adanya penyerangan markas kepolisian, tepatnya di Mapolda Riau, Rabu pagi. Dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat sasaran para teroris adalah aparat penegak hukum, khususnya polisi, maka penjagaan khususnya akses masuk ke markas kepolisian pun  diperketat.

“Pengamanan kita pertebal tiga kali lipat. Sesuai dengan perintah Mabes Polri yang memerintahkan Satuan Wilayah (Satwil) untuk meningkatkan penjagaan di Markas masing-masing. Kita respon dengan peningkatan pengamanan dimana selain menambah jumlah penjaga juga melengkapi penjaga dengan perlengkan full protection, termasuk menerjunkan K9,” jelasnya.

Tidak hanya di Mapolresta, penjagaan berlapis juga dilakukan di Mako II Polresta Solo yang menjadi kantor Satlantas hingga sejumlah Pos Pengaman (Pospam) yang tersebar di beberapa titik penggal jalan di Kota Bengawan. “Ada personel berseragam yang berjaga dan yang tidak berseragam yang mengawasi. Kami juga sudah perintahkan untuk melakukan tindak tegas terukur apabila sewaktu-waktu ada serangan yang mengarah ke anggota,” imbuh Wakapolresta.

Tak hanya penjagaan di tempat, petugas yang berjaga di Objek Vital (Obvit) juga diperintahkan untuk membuat laporan perkembangan keadaan kepada satuan masing-masing setiap dua jam sekali. Termasuk berkoordinasi dengan Satwil lain dikawasan Eks Karesidenan Surakarta terkait perkembangan wilayah. “Untuk penjagaan di perbatasan kami juga berkoordinasi dengan satuan terkait yang berdekatan,” jelasnya. (jay/saf)