Wayang Kulit, Puncak Dies Natalis Ke-47 Kampus Stiepari

Ketua Stiepari Dra Reni Apriliani memotong tumpeng syukuran dies natalis di acara wayangan. FOTO : BAGUS PANJI/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Puncak Dies Natalis Ke-47 Kampus Stiepari dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit di halaman Kantor Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati Sabtu (2/12) malam.

Cerita wayang yang mengambil judul cerita Tresno Gugah dimainkan oleh dalang Sriyadi dari Permadani, disaksikan ribuan warga Kalisegoro dan Ngijo. Sebagai pembuka pementasan wayang kulit, Pembina Yayasan Triviaca Stiepari Prof Dr Dr Soetomo WE tampil pertama memainkan wayang hingga tengah malam dan dilanjutkan dalang utama Sriyadi.

Ketua Stiepari, Dra Reni Apriliani MM mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sebagai wujud nguri budaya.  Pihaknya sengaja menggandeng masyarakat di Kalisegoro Kecamatan Gunungpati.

“Kebetulan banyak pegawai kami yang tinggal di sini. Setiap tahun puncak dies natalis kita memang menggelar wayang kulit seperti tahun sebelumnya. Tahun lalu juga pernah menggelar wayang orang kerjasama dengan Ngesti Pandowo,” ujarnya.

Pada acara pementasan wayang kulit juga dihadiri Kabid Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang Arif Tri Laksono. ”Pementasan wayang kulit ini sangat luar biasa diadakan Stiepari. Secara tidak langsung bisa mendidik budaya jawa kepada warga di sini,” urainya.

Ketua Yayasan Triviaca Stiepari, Dr Ir Bambang Dwiloka menambahkan, pihaknya sudah lama mendeklarasikan Stiepari sebagai kampus budaya. “Ini sangat tepat dies natalis nguri budaya, ada tanpilan wayang kulit, nyinden, karawitan dan tarian kerjasama dengan banyak pihak,” pungkasnya. (gus/sgt)