Wow… Begini Nantinya Tol Yogyakarta – Bawen

JATENGPOS. CO.ID, JAKARTA – Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memproyeksikan pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen dapat dimulai pada 2019 melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Ketua Tim Pelaksana KPPIP, Wahyu Utomo, dalam temu media di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X pada prinsipnya sudah menyetujui pembangunan proyek tersebut.

“Kami sudah ikuti pandangan Sultan, untuk wilayah Yogya akan melalui Saluran Mataram dan ‘elevated’ (melayang),” ucap dia.

Wahyu menjelaskan bahwa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menyesuaikan tata ruangnya dan menyelesaikan analisis dampak lingkungan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Program KPPIP Rainier Haryanto menyebutkan pula bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyetujui rencana proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen.

Rainier mengatakan Ganjar meminta pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan proyek memperhatikan masalah sosial. Salah satu langkahnya yaitu melibatkan pelaku UMKM di tempat istirahat (rest area).

“Dapat dipilih lokasi yang dekat dan terhubung dengan jalan desa, supaya UMKM bisa memanfaatkan ‘rest area’,” ucap dia.

Jalan tol Yogyakarta-Bawen merupakan satu dari 37 proyek prioritas pemerintah. Per akhir Desember 2017, proyek tersebut termasuk dalam proyek yang berada dalam tahap penyiapan.

Tol Bawen-Yogyakarta akan melintasi tiga kabupaten di Jawa Tengah, masing-masing Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, dan Temanggung.

Direktur Program Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Rainier Hariyanto menambahkan, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah menyetujui rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta. Ganjar mengusulkan agar masyarakat bisa memiliki andil saham dalam proyek jalan tol tersebut.

Selain itu, kehadiran UMKM juga dilibatkan dalam pengoperasian jalan tol Bawen-Yogyakarta. Masyarakat yang memiliki UMKM nantinya diharapkan bisa memasarkan produknya di tempat istirahat jalan tol.

“Bagaimana meningkatkan rest area bersahabat dengan UMKM,” tutur Rainier.

(drh/ant)