JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Gelombang tinggi di laut membuat seorang nelayan, Jahri 59 asal Rt 14 Rw 4 Desa Siwatu Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang tewas tenggelam. Nelayan itu tenggelam di perairan Aru Papua dan sampai saat ini, jasadnya belum diketemukan. Nelayan asal Batang itu ikut KM Karya Mina Samudera 2 dari Juwana, Pati dalam perjalanan ke laut Aru dari Juwana. “Sayangnya, jasad korban sampai saat ini belum bisa ditemuka,” terang Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Batang, Teguh Tarmujo.
Selain itu, cuaca buruk juga membuat tiga kapal nelayan di Batang mengalami kerusakan setelah diterjang badai. Kapal yang dihantam gelombang itu sedang bersandar, kemudian datang badai membuat antar perahu saling bertabrakan. “Kejadian kemarin. Ada beberapa perahu nelayan yang rusak,” imbuh, Teguh Tarmujo. Tiga kapal milik nelayan itu berada di pesisir Pantai Celong, Banyuputih. Tiga kapal rata rata berukuran 10 groston kebawah. “Itu kapal kecil, dibawah 10 GT. Tidak sampai tenggelam, hanya rusak Karena saling benturan. Tiga kapal itu milik saudara Mistono, Zaisman, dan Sudaryo,” ungkap Teguh. (fel/dik)