JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan bahwa sebanyak 164 teroris ditambah pelaku di Yogyakarta dan dan Indramayu (Jawa Barat) ditangkap, serta sekitar 20 pelaku lain yang ditembak meninggal dunia oleh Polri.
“Kendati demikian, tolong yang dilihat jika aksi teror di Indramayu dan Yogyakarta bukan inisiatif dari pelaku melainkan dari petugas yang mengejar mereka,” kata Kapolri, saat berkunjung ke kediaman ulama kharismatik Habib Lutfie bin Ali Yahya di Pekalongan, Jateng, Selasa sore.
Ia mengatakan bahwa Polri sudah menyampaikan bahwa kasus terorisme dengan undang-undang yang lama mereka (para pelaku teror) dapat berkumpul, berbisik-bisik, dan menyebarkan ideologi terorisme dengan bebas sehingga Polri tak bisa berbuat apa-apa karena hal itu masalah demokrasi.
“Kasus bom di Surabaya, dengan mereka melakukan pidana telah membuka pintu gerbang bagi Polri dan penegak hukum untuk masuk yang tadi hanya semula tertutup pagar demokrasi dan sekarang kita baru bisa masuk melakukan tindakan penegakan hukum,” tuturnya.
Kapolri mengatakan bahwa dirinya sudah menyampaikan pada jajaran agar jangan berhenti melakukan penumpasan pada pelaku teror karena mereka sudah membuat kesalahan dengan melakukan serangan yang sudah melintasi batas hukum.
“Saya perintahkan (bawahan) mengejar semuanya (para teroris) karena mereka sudah membuat kesalahan dengan melakukan serangan yang sudah melintasi batas hukum,” ujarnya, menegaskan.
Pada kesempatan itu, Kapolri juga menyampaikan ucapan terima kasih pada jajarannya dan masyarakat karena banyak sekali agenda risiko tinggi dan rawan seperti Lebaran, Pilkada Jawa Tengah yang tetap, tenang, aman.
“Kami berterima kasih pada masyarakat Jawa Tengah bisa tercipta situasi dan kondisi adem (sejuk), ayem (aman) sehingga bisa menjadi contoh di daerah lain. Kami berharap pada masyarakat yang semula berbeda pendapat dan pilihan pada pilkada agar kembali memberikan kesempatan pada pemimpin terpilih untuk bekerja dan memikirkan rakyatnya,” tuturnya. (drh/ant)