Mengenal Astrid Widayani, Wanita Pertama Wakil Walikota Solo

PERTAMA: ASTRID WIDAYANI. FOTO:BEJAN/JATENGPOS

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Pilkada serentak 27 Nopember 2024, tidak saja menjadi sejarah baru dalam pemilihan kepala daerah setelah 20 tahun berjalan sendiri-sendiri. Tetapi juga melahirkan sejumlah kepala daerah muda yang energik. Seperti di kota Solo.

Di kota budaya ini paslon yang dipilih masyarakat adalah pasangan muda. Calon walikotanya berusia 36 tahun (Respati Ardi) dan wakilnya berusia 38 tahun (Astrid Widayani). Keduanya memperoleh suara 60 persen. Mengalahkan calon PDIP, partai yang berkuasa 20 tahun di kota Bengawan.

“Selain sama-sama muda, kami dan mas Respati juga dari SMA yang sama, yaitu SMA 1 Solo, beliau adik kelas saya,” kata Astrid Widayani, kepada Jateng Pos.Co.Id di Semarang, dalam sesi podcast JetengPosTV, Kamis 13 Desember 2024.

Baca juga:  Lima Pemuda Ini Lolos Anggota DPRD Solo, ada Driver Ojol, Sales Obat, Hingga Pemilik Kafe

Wanita cantik yang masih menjabat Rektor Unsa (Universitas Surakarta) ini bercerita, terpilih menjadi wakil walikota Solo 2024, baginya serasa kado ulang tahun. Sebab sebelum coblosan 27 Nopember 2024, dia merayakan ultah ke-38, tepatnya tanggal 9 Nopember.


“Kami merayakan Ultah bersama keluarga secara sederhana, intinya berdoa kepada Alloh, jika nanti terpilih semoga menjadi kado atau hadiah Ultahku ke-38. Alhamdulilah Alloh kabulkan doa kami,” ucap wanita dua anak ini.

Putri asli Solo yang pernah menjadi Denok Semarang 2006 dan Mbak Duta Wisata Jateng 2006 ini, mengaku, dialah wanita pertama yang menjabat wakil walikota Solo. Sebab sejak pemerintahan orde baru, Solo selalu dipimpin laki-laki.

Baca juga:  Kemenkominfo Berupaya Proaktif Lindungi Masyarakat Dari Penipuan Fintech

Karena itu, istri Poernomo Warasto ini mengaku bersyukur mendapat kesempatan tampil. Menurutnya, ini juga bukti kaum wanita punya kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam politik. Tinggal bagaimana kaum perempuan bisa mengisi kesempatan yang ada.

“Tetapi pesan saya, sejauh apapun wanita berkarier, jangan tinggalkan kodrat sebagai perempuan, yaitu mendidik anak dan melayani suami, antara karier dan kodrat harus berjalan seimbang,”pesanya. (jan)