JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – UMKM sektor pariwisata dan para pelaku serta penggiat seni merupakan salah satu usaha yang terdampak pandemi Covid-19. Melihat kondisi tersebut, kolaborasi Gmedia internet service provider, Java Dayu berinisiatif membuat acara untuk UMKM serta pekerja kreatif seperti para seniman di area Borobudur dengan tajuk Moro Borobudur 2020.
Konsep festival yang menerapkan protokel kesehatan covid -19 itu, diikuti oleh 200 UMKM juga menjadi ajang industri kreatif dan seniman musik etnik & Kontemporer menyajikan karyanya.
Meskipun begitu, tidak mengurangi sukses event tersebut juga dilakukan secara langsung di akun youtube. Konsep daring tersebut, agar masyarakat luas tetap bisa melihat dan merasakan euphoria Moro Borobudur 2020 walau dari rumah saja.
“Berdasarkan acuan peraturan pemerintah, terkait pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Java Dayu membuat acara ini bekerja sama dengan Forum Rembug Pariwisata Borobudur, serta dinas terkait untuk menerapkan protokol kesehatan,” ujar, Dyah Listyorini selaku Marketing, belum lama ini.
Kegiatan diawali dengan pameran UMKM pada pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WIB. Pada pukul 16.00 dilanjutkan dengan acara “intimate concert” sunset dinner yang dimeriahkan berbagai atraksi kesenian tradisional seperti Kuda Lumping, Sendratari Manohara, Kinara Kinari, dan band asal kota Solo, Rockustik dengan ciri khas music humornya.
“Total ada 50 tamu undangan. Jadi memang benar-benar intimate concert, sesuai dengan protokol yang ketat. Walau terlihat sedikit, tapi tidak mengurangi esensi dari acara itu sendiri, memulihkan lagi ekonomi nasional,” ujar Oka Zakaria, ketua acara Moro Borobudur 2020.
Diharapkan melalui acara Moro Borobudur 2020 ini akan menjadi awal bangkitnya perekonomian Jawa Tengah khususnya Kota Magelang dan Area Borobudur, serta dapat menjadi acara tahunan dengan konsep dan acara yang lebih menarik lagi dengan harapan COVID-19 segera berakhir dan ekonomi dapat pulih kembali. (ucl/muz)