JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan para pelaku UMKM di rest area yang terdampak penutupan exit jalan tol akan mendapatkan bantuan sosial.
Ganjar mengatakan, saat ini pihaknya mulai mendata UMKM di rest area seluruh Jawa Tengah yang terdampak kebijakan tersebut untuk penyaluran bantuan.
“Dinas koperasi UMKM sekarang lagi saya minta untuk menghitung data yang tutup bagaimana kondisinya, berapa yang terdampak agar dalam konteks kontinjensi ini kita mesti siapkan bagaimana cara membantu mereka,” ujar Ganjar dihubungi kumparan, Rabu (14/7).
Ganjar mengaku selama ini banyak pelaku UMKM yang mengeluhkan sepinya penjualan dan turunnya omzet mereka di kala pandemi.
“Banyak yang pasti terkendala dan kena dampak ini. Maka dinas UMKM saya minta untuk menghitung biar kita bisa bantu. Kita lagi minta untuk diidentifikasi,” jelas dia.
Tak hanya memberikan bantuan, Ganjar juga menggencarkan konten Lapak Ganjar di akun instagramnya dalam mempromosikan produk UMKM.
“Dalam beberapa hari ini hampir setiap hari saya berkeliling nemu mereka, ‘Pak sepi Pak’, kadang-kadang WA ke saya, ‘Pak gimana Pak kalo lampu jalan dimatikan. Yah Pak kami jualannya malam’,” kata Ganjar, Rabu kemarin.
Ganjar juga mengatakan akan menyiapkan beberapa skenario kontingensi terkait dengan kemungkinan perpanjangan PPKM Darurat oleh pemerintah pusat.
“Kami mengikuti perkembangan dari masing-masing yang ada, maka kami sudah menyiapkan skenario kontingensi. Apakah diperpanjang atau tidak, kami siap, apapun yang terjadi karena keputusan itu dilihat dari perilaku masyarakat seperti apa,” jelasnya.
Menurut dia, penambahan kapasitas tempat tidur rumah sakit, mencari oksigen sampai menambah tenaga kesehatan bukanlah solusi untuk mencegah kasus COVID-19 bertambah sebab yang bisa mencegah adalah mendisiplinkan perilaku masyarakat terkait dengan protokol kesehatan.
“Kalau semua patuh, protokol kesehatan ‘diugemi’ dan dipegang kencang, maka sebenarnya PPKM Darurat tidak perlu diperpanjang, tapi kalau tidak bisa, potensi perpanjangan bukan tidak mungkin dilakukan,” tandanys.
Diketahui, sebagai upaya mengurangi mobilitas warga, sebanyak 27 Exit Tol di Jawa Tengah akan ditutup mulai 16 Juli hingga 22 Juli.
Dengan kebijakan ini, seluruh kendaraan yang berasal dari Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur tidak bisa memasuki wilayah Jawa Tengah. (kum/muz)