JATENGPOS.CO.ID, NUSA DUA – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali sukses mensertifikasi 46 mahasiwsa program studi Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP), Sabtu (20/7). Sertifikasi ini hasil kolaborasi dengan PT. Amadeus Technology Indonesia (Amadeus). Output yang dibidik adalah lahirnya individu sebagai seorang pemimpin tangguh dan memiliki visi baru.
“Mahasiswa MBP yang telah mendaftarkan diri, terdiri dari 17 orang mahasiswa semester 5, 16 orang mahasiswa semester 7, dan 13 orang mahasiswa semester akhir yang sedang menempuh skripsi,” ujar Ketua SPT Bali Dewa Gede Ngurah Byomantara, di Nusa Dua, Bali.
Byo sapaan akrab Dewa Gede Ngurah Byomantara mengatakan, sertifikasi dilakukan di Laboratorium Travel MBP. Lab ini memiliki 31 unit PC yang terkoneksi dengan Amadeus Selling Platform Connect secara online. Passing grade untuk kelulusan sertifikasi ini adalah 80 poin.
“Diharapkan setelah lulus sertifikasi ini dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi mahasiswa Prodi MBP. Tujuannya agar dapat bersaing di industri setelah mereka menamatkan pendidikannya,” ujarnya.
Bukan tanpa alasan STP Bali berkolaborasi dengan Amadeus. Byo menambahkan, Amadeus merupakan penyedia solusi teknologi terkemuka untuk industri perjalanan global. Kelompok pelanggannya meliputi penyedia paket wisata (maskapai penerbangan, hotel, kereta api, kapal feri, dan lain-lain), penjual paket wisata (agen perjalanan dan website), dan pelanggan paket wisata (perusahaan dan agen manajemen perjalanan).
“Grup Amadeus mempekerjakan sekitar 14.000 orang di seluruh dunia, yang tersebar mulai dari kantor pusat di Madrid, Nice (bagian pengembangan), dan Erding (bagian operasional), serta 70 perwakilan distribusi Amadeus (Amadeus Commercial Organisations) di seluruh dunia,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, mengatakan program ini telah menguatkan posisi sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata. Sehingga, nantinya para mahasiswa bisa memiliki sertifikat professional saat masuk ke dunia kerja.
“Sertifikasi ini telah menaikan grade SDM khususnya di sektor pariwisata. Masalah kepemimpinan ini memang vital, khususnya di sektor pariwisata. Sebab, target berkembang dan persaingannya semakin ketat. Diperlukan figur tangguh yang bisa membaca arah bisnis dan mencari solusi yang efisien. Untuk itu, kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat di sini,” tutur Kiki-sapaan Rizki Handayani.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga angkat bicara. Ia berharap segera dilakukan sertifikasi kepada SDM atau tenaga kerja pariwisata hingga level ASEAN.