96 Persen WPS di Sunan Kuning Idap Penyakit Menular

Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam

JATENGPOS.CO.ID, Semarang – Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat 96% atau mayoritas wanita pekerja seks (WPS) di Resos Argorejo atau Lokasisasi Sunan Kuning telah terpapar Infeksi Menular Seksual (IMS).

Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam mengatakan, data ini didapat usai pihaknya melakukan pemeriksaan atau screening medis awal dengan alat diagnostik Rapid Test terhadap para WPS.

“Jadi memang saat kami periksa IMS nya penghuni di SK itu, rata-rata 96 persen positif,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (1/10/2019).

Menurutnya, IMS dapat menular melalui kontak seksual. Baik hubungan seks melalui, vaginal, anal, maupun oral.


“Ada lebih dari 30 bakteri, virus, dan parasit penyebab IMS ditularkan melalui kontak seksual yang tidak aman atau tanpa menggunakan kondom,” jelasnya.

Baca juga:  Rotary Club Edukasi Pencegahan Kanker Serviks

Ia mengakui, pasca pemeriksaan itu pihaknya langsung memberikan edukasi kepada WPS agar yang sudah terinfeksi positif dapat meminimalisasi penularan.

“Kami melalui RSUD KRMT Wongsonegoro juga memfasilitasi dokter spesialis, untuk turut memberikan pengobatan kepada WPS yang positif terinfeksi penyakit menular,” jelasnya

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Muthorar menambahkan, terkait penutupan Sunan Kuning mendatang, pihaknya mendorong adanya pelibatan ormas dan organisasi perempuan dalam pengentasan ini.

“Sudah sekitar 90 persen WPS di sana sudah terkena Infeksi Menular Seks (IMS) yang berbahaya, dan ini harus di tutup. Kami memang sudah membekali pelatihan kuliner beberapa waktu lalu, tapi tentu tidak semua WPS akan terjun ke sana, makanya kami libatkan ormas dan komunitas perempuan untuk turut menyrlesaikan probrem tersebut,” katanya.

Baca juga:  Kementerian PUPR Diminta Segera Normalisasi Kali Plumbon

Ia menyebutkan, nantinya pihaknya turut melibatkan ormas keagamaan dan perempuan. Antara lain, Muslimat NU, Aisyiyah, Persatuan Wanita Kristen, Persatuan Wanita Hindu, Wanita Hindhu Dharma Indonesia, Muslimah Homeschooling, dan pejuang literasi. (fid/ntan)