spot_img
28.8 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Geliatkan Ekonomi, Pemda di Solo Raya Sepakat Dorong Mobilitas Warga

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Solo Raya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepakat untuk mendorong mobilitas warga untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing dalam masa Pandemi Covid-19 ini. Namun dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Hal tersebut diutarakan para pimpinan daerah dari Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen dalam diskusi “Pemulihan Ekonomi Solo Raya Pasca Pandemi Covid-19” di Kantor OJK Solo, akhir pekan lalu.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) bisa positif jika konsumsi masyarakat meningkat.

“Konsumsi, baik oleh masyarakat maupun pemerintah harus ditingkatkan, begitu juga untuk transportasi dan akomodasi. Dan semuanya bisa dicapai jika mobilitas masyarakat kembali normal. Sebab, jika masyarakat belum mobile ya akan sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi,” paparnya.

Baca juga:  Vaksinasi COVID-19 di Boyolali Sudah Diberikan ke 22.271 Warga

Karena itu, ia berharap kebijakan di daerah juga bisa mewujudkan hal tersebut. Yakni dengan membuka akses agar masyarakat bisa bergerak. Karena mobilitas masyarakat menentukan besaran PBD.

“Tapi memang dilemanya, kalau PDB tinggi angka Covid-19-nya juga tinggi. Makanya ini menjadi tugas bagi kepala daerah agar bagaimana mobilitas ini dibuka namun tetap aman. Di Solo Raya sendiri saya lihat sudah jalan, tinggal meningkatkan lagi dan koordinasi terus agar yang mobilitas ini tidak melanggar prokes,” ujarnya.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan pihaknya terus menggenjot geliat perekonomian dengan tidak meninggalkan prokes. Salah satunya melalui kebijakan Surat Edaran (SE) Walikota tentang Penanggulangan Covid-19.

“Sudah ada pelonggaran-pelonggaran, seperti memperbolehkan event-event namun tetap dengan batasan pengunjung, kemudian hajatan juga batasannya kita naikkan jadi 500 orang. Kami juga terus menggenjot vaksinasi, sehingga bisa segera tercipta kekebalan komunitas,” ucapnya.

Baca juga:  Polres Sukoharjo Terapkan Keadilan Testoratif Kasus Pencurian di Bawah Umur

Hal senada juga diutarakan, Bupati Karanganyar, Juliatmono. Ia mengatakan, pihaknya sejak awal mengizinkan hajatan namun dengan sistem banyu mili. Alias tamu datang hanya sebentar dan makanan dibawa pulang. “Kalau hajatan jalan, maka bisnis juga berjalan. Intinya tamu tidak berlama-lama dan tidak melepas masker. Kalau semua terbiasa dengan kebiasaan baru, tidak masalah jika mobilitas tinggi,” ujarnya. (jay)

spot_img

TERKINI