JATENGPOS.CO.ID. SALATIGA– Banyak ragam untuk mempererat tali silaturahmi di antara komponen masyarakat agar tercipta persatuan. Salah satunya melalui pentas budaya. Karena budaya bisa mempersatukan masyarakat dan menumbuhkan sikap toleransi.
Demikian diungkapkan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Indrajit saat menghadiri pentas budaya wayang kulit di Griya Sekarmulya, Tegalrejo, Salatiga, Senin (29/1) malam.
Kegiatan yang diadakan oleh pemilik Sanggar Sekar Mulya Sri Mulyono ini dihadiri beberapa petinggi Polda Jateng, Danrem 073 Makutarama, Dandenpom Salatiga, kepala Dinas Pariwisata Salatiga,Kepala BPN Salatiga dan sejumlah tokoh masyarakat.
Dikatakan Wakapolda, saat ini menjadi tantangan kita semua karena mulai lunturnya budaya bangsa ini sehingga budaya bangsa harus dipertahankan dan dilestarikan dan pentas wayang seperti ini bisa menumbuhkan kecintaan kita terhadap seni budaya bangsa .
“Terlebih kalau ada budaya kita yang diklaim (diambil alih) negara lain terus gimana. Maka saya memberikan apresiasi atas pentas budaya yang digelar Pak Mul ini,” ujar Brigjen Indrajit.
Gelar wayang kulit ini mementaskan lakon Gondomono Sayemboro dengan dalang Ki. H. Joko Sunarno. Menurut Sri Mulyono pelajaran yang besi dipetik dari lakon tersebut yaitu sifat pemimpin (maha patih) ksatria yang hebat yang selalu mengayomi masyarakatnya.
Dikatakan Sri Mulyono, ia ingin menunjukkan kepada masyarakat masih ada yang peduli terhadap budaya sendiri di tengah gempuran modernisasi.
“Budaya kita adalah budaya yang adi luhung, maka harus kita uri-uri (dipelihara) dan kita lestarikan. Kalau tidak kita yang melestarikan siapa lagi,” ujar Sri Mulyono. (deb/biz/muz)