JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Bandara Adi Soemarmo Surakarta membuka pelayanan vaksin untuk calon penumpang pesawat yang berusia di atas 12 tahun dan khusus melakukan pemberangkatan melalui bandar udara tersebut.
“Layanan vaksin sudah kami mulai kemarin, hari ini ada lagi,” kata Pelaksana Tugas Legal Compliance and Stakeholder Relations Bandara Adi Soemarmo Surakarta Nova Bimo Leksono di Solo, Selasa.
Ia mengatakan pada pelayanan tersebut pihaknya bekerja sama dengan Lanud Adi Soemarmo dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Adi Soemarmo. Ia mengatakan syarat yang harus dipenuhi oleh calon penerima vaksin salah satunya harus membawa tiket pesawat untuk memastikan yang bersangkutan berencana untuk terbang.
“Jadi vaksin ini bukan untuk masyarakat umum. Selain itu, calon penerima vaksin harus membawa identitas diri,” katanya.
Menurut dia, untuk pemberian vaksin dilakukan di lantai satu Stasiun KA Bandara mulai pukul 10.00-12.00 WIB. Menurut dia, untuk kuota penerima vaksin terus dikoordinasikan mengingat jumlah penumpang yang fluktuatif.
“Jadi kira-kira untuk penumpang tiga hari ke depan ada berapa baru kami koordinasikan. Nanti akan ada juga pemberitahuan selanjutnya apakah ada perpanjangan pelayanan vaksin atau tidak,” katanya.
Sementara itu, selama PPKM darurat yang berlangsung sejak tanggal 3-20 Juli 2021, dikatakannya, terjadi penurunan jumlah maskapai penerbangan maupun penumpang secara signifikan. Pada hari Senin (5/7) jumlah maskapai penerbangan yang melayani rute Solo hanya satu, yakni Citilink menuju ke Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
“Pesawat tersebut hanya membawa sebanyak 58 penumpang. Sedangkan hari ini ada dua maspakai, yakni Lion Air dan Citilink, tujuannya juga Cengkareng,” katanya.
Sebagai perbandingan, dikatakannya, angka tersebut jauh di bawah sebelum diberlakukannya PPKM darurat di mana rata-rata jumlah maskapai penerbangan setiap harinya yang melayani penerbangan melalui Bandara Adi Soemarmo sekitar 14-18 penerbangan dengan jumlah penumpang di kisaran 1.500-2.200 orang/hari.
“Bahkan, pascapeniadaan mudik Lebaran beberapa waktu lalu, jumlah penumpang sempat mencapai angka 2.200 orang. Itu menjadi puncak selama pandemi COVID-19,” katanya.
Untuk syarat penerbangan, menurut dia yang membedakan antara PPKM darurat dengan sebelumnya, yakni saat ini calon penumpang yang melakukan perjalanan dari dan ke Pulau Jawa-Bali harus sudah vaksin minimum dosis pertama dan hasil negatif tes usap yang berlaku 1×24 jam.
“Jadi selama PPKM darurat ini kami meniadakan layanan antigen dan GeNose untuk penumpang. Sementara tes usap antigen hanya untuk masyarakat umum, sedangkan GeNose ditiadakan dulu sambil menunggu evaluasi lebih lanjut,” katanya. (fid/ant)