“Jogo tonggo dan pager mangkok dengan belanja di warung dan produk UMKM, hasil kerja tetangga. Contohnya baju Semar itu saya beli dari Girilayu. Itu harus kita gerakan. Karena kondisi masyarakat saat ini sulit. Kompetisi di tengah pandemi,” jelas Bupati Karanganyar, Juliyatmono pada wartawan, kemarin.
“Tak hanya Bupati Karanganyar, sejumlah tokoh juga menyerukan gerakan Beli Produk Tetangga sendiri saat PPKM Darurat, bahkan sudah gencar mengkampanyekan itu jauh sebelum PPKM Darurat dan terus konsisten melakukan itu.
Di antaranya, Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo mengaku, hampir setiap malam ia ikut nongkrong di wedangan kampungnya, bahkan sampai tutup. Tak jarang ia harus memborong sisa dagangan untuk dibagikan kepada warga. “Wedangan itu selain untuk jogo tonggo juga sebagai sarana tirakat, melek bengi dan ibadah, sedekah sesama,” ujarnya.
Selain itu juga Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko, terus bergerak mengkampanyekan belonjo tonggo, dengan kuliner dan membeli hasil UMKM di Bumi Intanpari, bahkan tak sungkan mengunggahnya di akun sosmednya. (yas/rit)








