spot_img
27.5 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Lingkungan Sebagai Sumber Imajinasi dan Kreatifitas dalam Pembelajaran Seni Tari

Tari merupakan sebuah bentuk seni yang mempunyai kaitan erat sekali dengan konsep dan proses koreografir yang bersifat kreatif (Hidajat, 2005: 2). Dalam pembelaran tari, factor interaktif dan aktif seseorang sangat diperlukan untuk menghasilkan keterampilan. Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran seni terutama pada materi tari siswa siswi di SMA Negeri 1 Tahunan adalah kurang nya kreativitas tari dan pengalaman dalam menari. Jika siswa diberikan 1 atau 2 tarian untuk dikembangkan, siswa kurang mampu dan sulit untuk mengembangkan kreativitasnya. Siswa hanya bisa mengimitasi saja karena kemampuan mencipta imajinasi siswa masih rendah. Hal ini menarik dibahas untuk mewujudkan keberhasilan siswi/siswa dalam memahami mata pelajaran seni budaya, khususnya tari. Akan tetapi jika siswa/siswi tidak memiliki bakat tentu saja keberhasilan untuk mencapai kualitas yang ingin dicapai akan terkendala. Dalam hubungan ini ada tiga indikator keberhasilan pembelajaran yang dijelaskan oleh Reigeluth (1983: 89), yaitu:1.Efektifitas pembelajaran, biasanya diukur dari tingkat keberhasilan (prestasi) peserta didik dari berbagai sudut, 2. Efesiensi pembelajaran, biasanya diukur dari waktu belajar dan biaya pembelajaran, 3. Daya tarik pembelajaran, selalu diukur dari tendensi peserta didik yang ingin belajar terus menerus.

Faktor yang menjadi penghambat kreativitas siswa siswi di SMA Negeri 1 Tahunan adalah kurangnya kemauan siswa untuk mencari gerak dan kurangnya percaya diri sehingga kesempatan untuk melakukan sesuatu yang kreatif, berpikir kreatif dan berproses kreatif menjadi terhambat, siswa menjadi sulit dalam membuat karya tari yang memiliki keragaman gerak, pola lantai dan unsur-unsur pendukung tari lainnya. Tidak ada bentuk lain yang memberatkan garakan tari, melainkan gerak muncul dan mengalir terus menerus, tanpa ada permulaan, pertengahan, dan akhir (Hawkins, 2003: 90). Dimana pada pembuatan gerakan membutuhkan proses latihan yang cukup, penyebabnya adalah siswa kurang termotivasi, karena pembelajaran terlalu monoton yang hanya mengandalkan teori saja tanpa ada melihat secara langsung guru bersangkutan mempraktekan tarian. Maka dari itu pengajar memilih satu model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu Environmental Learning (Pembelajaran Berbasis Lingkungan).

Baca juga:  Kardus Tingkatkan Kemampuan Ketrampilan Lompat Harimau

Pada pembelajaran dengan model environmental learning siswa diajak untuk mengelilingi dan memperhatikan lingkungan alam di sekolah. Setelah itu, guru dan siswa diajak untuk berdiskusi mengenai konsep untuk menentukan tema sebuah karya tari dengan menentukan lokasi, tema cerita, alur cerita, dan pembagian karakter. Penerapan model environmental learning ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa. Seperti yang dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa model environmental learning merupakan model pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan alam sekitar, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang disampaikan. Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan belajar/ pembelajaran/ pendidikn terdiri dari berikut: (1) Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kelompok kecil; (2) Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya; (3) Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar; (4) Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran (Hamalik, 2008: 195-196)

Baca juga:  Problem Based Learning Optimalkan Hasil Belajar Peserta Didik

Dengan semua penjelasan di atas, pengajar seni tari di SMAN 1 Tahunan menyarankan agar para siswa siswi lebih banyak di perkenalkan dengan lingkungan yang baru, supaya imajinasi dan kreatifitas siswa siswi lebih meningkat.

 

Sri Sumartiningsih, S. Pd

SMA Negeri 1 Tahunan Jepara

spot_img

TERKINI