Pembelajaran IPA tidak bisa terlepas dari aktivitas keseharian siswa. Penyampaian materi IPA pada pada jenjang Sekolah Dasar sebisa mungkin didasarkan pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan, misalnya observasi, eksperimen, dan analisis rasional. Seperti yang telah dipaparkan oleh Prasodjo (2009 ;195) bahwa pada usia sekolah dasar anak-anak memperoleh stimulus dari benda-benda untuk belajar seperti mainan, perabot rumah, binatang, tanaman, dan sebagainya. IPA terdiri tiga bagian keilmuan, yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi. Perkembangbiakan merupakan materi yang dipelajari pada tingkat dasar yang meliputi perkembangbiakan manusia, hewan, dan tumbuhan. Materi perkembang biakan dijelaskan pada mata pelajaran IPA kelas VI yang mencakup Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. dan Kompetensi Dasar (KD) 4.1 Menyajikan karya tentang perkembangangbiakan tumbuhan dan hewan .
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kelas VI di SDN Soneyan 02 Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati antara lain kurangnya kreatifitas dalam pembelajaran. Aktifitas pembelajaran daring yang dilaksanakan sejak pandemi covid-19, membuat guru kesulitan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan media pembelajaran yang tepat sebagai alat untuk mendukung
penyampaian materi. Hal ini berakibat pada tingkat kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang belum bisa mencapai ketuntasan minimum. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan memilih metode pembelajaran yang menarik dengan tujuan untuk bisa mengaktifkan suasana kelas daring sebagai ruang ilmu bagi siswa.
Metode outdoor study adalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas atau sekolah yang bertujuan untuk mengkonkretkan sekaligus mengaitkan segala pemahaman konsep siswa pada materi pelajaran dengan lingkungan alam beserta fenomena- fenomena yang sesungguhnya. Menurut Sumita (2014; 18) langkah-langkah pembelajaran Outdoor terdiri dari: pra kegiatan, pendahuluan, pengembangan, penerapan, dan penutup. Pra kegiatan yaitu merancang aktivitas individu dan langkah-langkah pengamatan di lingkungan sekitar rumah mereka. Pada tahap pertama yaitu pendahuluan, terdiri dari menyebutkan tujuan pembelajaran, penyampaian materi tentang perkembangbiakan tumbuhan dan hewan, menentukan tugas masing-masing siswa, dan menentukan waktu.
Tahap kedua yaitu pengembangan, kegiatan pengembangan meliputi; siswa melaksanakan tugas yang telah diberikan terkait mengamati, dan membandingkan perkembangbiakan hewan dan tumbuhan. Dalam tahap ini guru memotivasi dan memantau kegiatan siswa serta memberi petunjuk melalui WA bila siswa mengalami kesulitan. Setelah waktu habis, siswa melakukan unjuk kerja dalam WA grup, lalu bersama guru membahas hasil kerja dan guru memberikan penguatan. Tahap selanjutnya yaitu penerapan, yaitu tahap evaluasi bagi siswa, siswa mengerjakan soal-soal secara individu. Tahap terakhir yaitu penutup, kegiatan penutup dilakukan oleh siswa bersama guru untuk menyimpulkan materi pembelajaran terkait perkembangbiakan tumbuhan dan hewan yang baru dipelajari serta memberikan tindak lanjut.
Pembelajaran IPA pada materi Perkembangbiakan tumbuhan dan hewan dengan metode pembelajaran Outdoor Study pada siswa kelas VI SDN Soneyan 02 Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa tidak hanya menghafal materi yang diberikan guru, namun siswa dapat memahami hal yang dipelajari dan mampu menjawab serta menyelesaikan pertanyaan dengan baik. Dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 53,2% meningkat menjadi 82,7%, dengan demikian indikator keberhasilan telah tercapai dengan baik.
Angga Krisbianto, S.Pd.
Guru Kelas VI SD SDN 02 Soneyan Kec, Margoyoso Kab. Pati