PLN Ungkap Bahaya Main Layang-Layang Dekat Jaringan Listrik

- BERSIHKAN SAMPAH SUTT- Petugas PLN UPT Purwokerto tengah melakukan upaya pembersihan sampah layang layang dan balon udara yang menempel pada kawat Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). FOTO : IST/ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – PT PLN (Persero) UIT JBT mengimbau masyarakat yang berada di sekitar instalasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150.000 Volt dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500.000 Volt untuk tidak bermain layang-layang di sekitar instalasi PLN. Apalagi menggunakan layang-layang berkawat dan berekor alumunium yang dapat menghantarkan listrik.

Pasalnya, apabila layang-layang tersebut menempel pada jaringan SUTT/SUTET, akan menyebabkan hubung singkat atau korsleting yang dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik. Termasuk di dalamnya adalah pasokan listrik ke rumah sakit rujukan Covid 19, sentra vaksinasi, dan Produsen Oksigen yang sangat penting perannya dalam penanganan pandemi.

PLN terus berupaya menekan gangguan pada sistem kelistrikan akibat layang-layang dengan melakukan sejumlah upaya preventif seperti melakukan sosialisasi berkala, baik kepada masyarakat, anak-anak, komunitas layang-layang dan produsen layang-layang hingga melakukan patroli dan razia layang-layang di sejumlah wilayah pada waktu-waktu tertentu.

Baca juga:  Srikandi PLN UP3 Magelang Gandeng YBM, Bantu Yatim Piatu

Dalam melakukan patroli tersebut, Tim PLN melakukan penyisiran dan memberikan edukasi di sejumlah wilayah rawan gangguan kelistrikan akibat layang-layang. Untuk Provinsi Jawa Tengah, sejumlah wilayah tersebut diantaranya Kab/Kota Pekalongan, Kebumen, Cilacap, Klaten, Sleman, Gunung Kidul, Semarang dan Surakarta.

iklan

Tak hanya itu, tim PLN juga terjun langsung ke lapangan
untuk memastikan keamanan jaringan transmisi dari berbagai gangguan, termasuk gangguan material dari layang-layang berkawat yang putus dan tersangkut pada jaringan listrik, yang kerap menimbulkan persoalan pada layanan kelistrikan.

Seperti upaya yang dilakukan oleh Tim PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Bandung Barat – Gardu Induk Bandung Utara dalam melakukan pembersihan sisa layang-layang yang tersangkut pada ruas penghantar SUTT Bandung Utara-Padalarang yang berlokasi di Jalan Hergamanah Kertamulya, Jumat (6/8/2021). Video aksi tersebut pun viral dan menuai sambutan positif dari warganet.

Baca juga:  Gelorakan Semangat Sumpah Pemuda, Generasi Muda PLN Jateng DIY Raih Juara Inovasi

Apresiasi terhadap pembersihan ini menunjukkan kesadaran warga yang semakin tinggi terhadap pentingnya aspek keamanan pada infrastruktur kelistrikan.

“Kami mengapresiasi banyaknya respon positif masyarakat di media sosial terkait upaya yang telah dilakukan PLN. Selanjutnya, mohon bantu PLN untuk tidak menerbangkan layang-layang, khususnya yang berbenang kawat dan berekor alumunium, disekitar instalasi PLN,” jelas General Manager PLN UIT JBT, Sumaryadi.

Sumaryadi menambahkan, sisa layang-layang yang menyangkut di jaringan transmisi bisa berdampak pada terganggunya operasional peralatan transmisi sehingga dapat menyebabkan terhentinya pasokan listrik ke pelanggan. Kejadian ini harus segera ditangani dengan melakukan pembersihan material layangan di atas saluran tegangan tinggi atau ekstra tinggi.

“Saat pandemi Covid-19 ini, terjadi peningkatan gangguan akibat layang-layang. Untuk meminimalisir terjadinya padam, tim PLN sigap melakukan sosialisasi, edukasi, razia di sejumlah wilayah rawan layang-layang. Termasuk melakukan pembersihan layang-layang yang tersangkut di atas saluran tegangan tinggi maupun ekstra tinggi,” tambahnya.

Baca juga:  PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Sepanjang tahun 2020 – 2021 ini telah terjadi gangguan transmisi akibat layang-layang di wilayah kerja PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (PLN UIT JBT) sebanyak 138 kali gangguan. Untuk Wilayah Provinsi Jawa Tengah, lokasi gangguan terbanyak berada di wilayah kerja ULTG Tegal, Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta dan Salatiga. Adapun material layang-layang yang menyangkut ini merupakan jenis layangan benang kawat, layangan ekor alumunium serta layangan berukuran besar berbenang plastik atau kasur.(aln)

iklan