JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan berupa ATM beras kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Adapun bantuan tersebut ditujukan bagi masyarakat kota bengawan yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang belum terkaver bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Pusat maupun provinsi.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bantuan ATM beras tersebut diharapkan bisa menjadi penyangga masyarakat yang terdampak secara sosial akibat Pandemi Covid-19. Sehingga mampu menghadapi tantangan yang ada.
“Hari ini kita luncurkan ATM beras di Kota Solo ini bersama TNI sebagai bakti sosial dengan harapan memberikan bantuan kepada masyarakat kita yang terdampak masalah sosial dan tentu saja mereka yang tidak mampu di dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di sekitar kita,” ujarnya.
Bantuan ATM beras, lanjutnya, tidak hanya dilaksanakan di Kota Solo saja. Karena program tersebut pernah dilakukan berkali-kali dengan TNI khususnya Angkatan Darat (AD) di daerah yang dianggap membutuhkan.
“ATM beras ini tentu saja ditujukan bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bansos lainnya. Ini sebagai penyangga saja, kita siapkan standby di lima kecamatan,” ujarnya.
Adapun teknisnya akan diserahkan ke Kodim 0735/Solo untuk distribusi kepada masyarakat yang membutuhkan. “Yang jelas mesin ini sekali pencet keluar 1,5 kilogram per orang untuk dibawa pulang. Teknis jelasnya akan diatur pak Dandim serta koramil setempat karena alatnya ada di Koramil,” kata Mentan.
Walikota Solo, Gibran Rakabuming menambahkan, ATM beras tersebut diperuntukkan bagi warga yang belum tersentuh bantuan apapun.
“Pokoknya untuk warga yang belum dapat bansos. Pengaturannya di Pak Dandim, masing-masing Koramil ada satu mesin,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0735/Solo, Letkol (Inf) Wiyata Sempana Aji mengatakan, ada 5.000 sasaran penerima beras dari ATM beras bantuan Kementan. Dimana satu orang akan menerima beras sebanyak total 60 kilogram dalam jangka waktu dua bulan.
“Alokasinya kan harian. Satu orang 1 kilogram per hari selama 2 bulan, jadi 0 kilogram. Satu Koramil menyalurkan untuk 1.000 sasaran. Untuk daftar penerimanya kita terima daftar dari Dinsos,” ujarnya.
Untuk memudahkan pembagian dan mengurangi kerumunan setiap harinya, Dandim memaparkan pemberian beras akan dilakukan setiap 15 hari sekali. Sehingga sekali datang membawa pulang beras 15 kilogram.
“Nanti 15 hari lagi ke sini ambil lagi 15 kilogram. Kalau 1.000 orang tiap hari kesini kan nantinya jadi kerumunan dan jadi tidak efektif. Berasnya didrop dari Kementan. Ini sudah ada stok untuk beberapa hari, nanti kalau mau habis akan didrop lagi. Karena kaitannya dengan ketersediaan tempat,” urainya. (jay/rit)