26.2 C
Semarang
Kamis, 14 Agustus 2025

Pergoki Sekolah Nekat PTM, Gibran Instruksikan Swab di Tempat

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Walikota Solo, Gibran Rakabuming kembali memergoki adanya sekolah di kota bengawan yang nekat menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kendati dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah menegaskan selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, pembelajaran dilakukan secara daring atau online. Kali ini di SMP Al-Irsyad, Pasarkliwon.

Informasi yang diperoleh, orang nomor satu di Kota Solo datang ketika proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung, Selasa (24/8) pagi. Hanya selang beberapa menit, Gibran langsung memerintahkan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Solo untuk melakukan swab antigen di tempat terhadap seluruh siswa maupun guru yang ada saat itu.

“Tes swab ini atas perintah Wali Kota Solo (Gibran) setelah mendatangi sekolah yang nekat menggelar PTM,” kata Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Achmad Riedwan Provost yang sempat mendampingi Gibran saat mendatangi SMP Al Irsyad.

Ia memaparkan, setelah memerintahkan hal tersebut, Gibran pun meninggalkan lokasi dan tak berapa lama petugas dari DKK Solo pun tiba dan melaksanakan swab antigen.

“Ada 79 orang yang diswab. 50 siswa dan 29 guru dan bagian administrasi sekolah. Semua hasilnya negatif,” ujarnya.

Baca juga:  Seribuan Ternak Bakal Vaksinasi Antraks

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati mengatakan, pihak telah mengklarifikasi pihak sekolah terkait kegiatan tersebut dan diperoleh keterangan jika mereka tak menggelar PTM melainkan hanya hafalan Al-Quran saja untuk kelas 7 dan 8.

“Tadi saya ditelepon ajudan walikota dan bilang di sini ada PTM. Saya pun ke sini dan bertemu kepala sekolahnya. Katanya ini hanya kegiatan hafalan Al-Quran saja, bukan PTM. Namun tetap ini melanggar aturan karena selama PPKM Level 4 semua kegiatan sekolah dilakukan secara daring,” ujarnya.

Apalagi, kegiatan tersebut mengumpulkan siswa ke sekolah dan tanpa koordinasi maupun pemberitahuan kepada Disdik Kota Solo.

“Makanya setelah swab saya minta semuanya pulang dan tidak diulangi lagi. Dan kasus seperti ini ada beberapa yang dilaporkan ke kita. Saya pun tegaskan kalau PTM nanti nunggu Level 3. Sabar dulu, tunggu dulu. Kemarin ada TK sama SD yang sudah PTM, swasta semua dan saya minta untuk dihentikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepsek SMP AL-Irsyad, Arif Budi Santoso mengakui kesalahannya karena mengumpulkan banyak siswa di sekolah meski bukan PTM.

“Selama ini semua kegiatan pembelajaran dilakukan daring. Baru hari ini hafalan di sekolah. Itupun setelah banyak yang mengeluh hafalannya menurun karena daring terus. Makanya hari ini cek hafalan di sekolah tapi malah jadi begini. Ya setelah ini saya sampaikan ke orang tua kalau aturannya tidak boleh. Ini begitu selesai swab semua langsung pulang ke rumah,” ucapnya.

Baca juga:  Ancam Akan Bunuh Diri Pakai Autan, Sopir Setubuhi ABG Anak Majikan

Terpisah, Walikota Solo, Gibran Rakabuming meminta pihak sekolah atau yayasan yang ingin melakukan kegiatan di sekolah harus berkoordinasi dulu dengan Pemkot maupun Disdik Solo. Ia pun meminta agar mereka membaca dan mencermati kembali Surat Edaran (SE) Walikota terkait PPKM Level 4 Covid-19 di Kota Solo.

“Monggo silakan nanti ke depan koordinasi lagi dengan Dinas Pendidikan. Ya alhamdulillah tadi murid-muridnya negatif semua. Itu yang kita pengen pastikan. Kita bukannya cari-cari kesalahan tapi kita pengen memastikan adik-adik kita sehat. Semua datang ke sekolah dalam keadaan sehat, pulang dalam keadaan sehat. Gurunya juga sehat semua,” ujarnya.

Disinggung apakah ada sanksi bagi sekolah yang bersangkutan, Gibran enggan menjawab dengan gamblang. Ia hanya meminta pihak sekolah maupun yayasan untuk berkoordinasi dengannya. “Biar kepala sekolah, kepala yayasan koordinasi lagi dengan kami,” ucapnya. (jay/rit)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya