Dunia pendidikan menjadi salah satu terdampak pandemi Covid-19 yang melanda seluruh Negara. Musibah tersebut tidak menyisakan ruang gerak pada proses pembelajaran sebagai bagian dari dunia pendidikan. Adaptasi pada seluruh anggota masyarakat termasuk didalamnya pendidikan anak didik usia dini mulai menjadi kebiasaan sejak merebaknya Covid 19. Pertimbangan dalam proses pembelajaran kepada anak didik terhadap tertularnya virus menjadi kekhawatiran yang serius dikalangan pendidik. Segala penyakit termasuk Covid 19 sangat rentan menjangkiti anak usia dini. Perubahan unsur kesehatan menjadi skala prioritas pada pelaksanaan proses pembelajaran sudah menjadi keharusan. Proses pembelajaran termasuk pola kehidupan dalam dunia pendidikan harus secepatnya mengalami perubahan. Perubahan pola pada proses pembelajaran tetap menyesuaikan jenjang pendidikan termasuk pendidikan anak usia dini. Setiap tahapan pada proses pembelajaran sebaiknya direncanakan oleh pendidik tidak terkecuali pemanfaatan media pembelajaran. Penyesuaian perubahan dengan kondisi pandemi menjadi rujukan dalam menentukan penggunaan media pembelajaran.
Setiap lembaga pendidikan atau sekolah mengikuti aturan yang disampaikan oleh pemerintah melalui tim gugus tugas Covid 19 untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Semua komponen pembelajaran dipaksa memanfaatkan moda internet untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau PJJ dalam jaringan atau Daring.
Anak didik melakukan aktifitas dari dari rumah atau dikenal dengan Belajar Dari Rumah (BDR) yaitu belajar, mengerjakan tugas dan kegiatan lainnya terkait pembelajaran. Selain itu, untuk menyesuaikan dengan para ahli kesehatan dalam mencegah penyebaran Virus Covid 19, anak didik direkomendasikan melakukan kebiasaan kebersihan. Kebiasaan tersebut dikenal dengan 3 M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak.
Beberapa pendidik sempat terkejut dan gagap dengan model jarak jauh dengan memanfaatkan internet. Pemahaman dan penyesuaian segera dilakukan sesuai kemampuan masing-masing pendidik dalam memanfaatkan untuk media pembelajaran. Berbagai aplikasi dalam internet yang ditawarkan untuk mempermudah proses pembelajaran secara daring,
Segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar kondusif dan penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif didefinisikan sebagai media pembelajaran menurut Asyhar (2012: 8). Sedangkan Sadiman, dkk (2010:6) media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat anak didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Salah satu media yang sederhana dan dapat mendukung proses pembelajaran untuk jenjang pendidikan anak usia dini adalah Whatsapp Group atau Grup Whatsapp.
Penulis sekaligus guru TK Pertiwi Jebed Kecamatan Taman Kabupaten.Pemalang mengikuti dan melaksanakan anjuran yang disampaikan oleh pemerintah melalui tim gugus tugasnya dalam proses pembelajaran sehari-hari dengan Whatsapp Group atau WAG. Guru menyampaikan kepada anak didik melalui media pembelajaran WAG tentang pentingnya membiasakan pola hidup bersih untuk menjaga kesehatan. Kegiatan-kegiatan yang ringan disampaikan dan diterapkan kepada anak didik seperti membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi setiap waktu secara berkala, makan-makanan yang bergizi dan melakukan 3 M. Pembiasaan itu menjadi kedisiplinan anak didik dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga kesehatan pada anak usia dini.
Penulis merasakan antusiasme dari anak didik pada proses pembelajaran dengan media pembelajaran WAG. Terbukti dengan orang tua banyak yang mengirimkan video ketika anak didik mempraktekkannya dan memotivasi anak didik untuk selalu menjaga pola hidup sehat.
Sri Juminah, S.Pd
TK Pertiwi Jebed Kecamatan Taman Kabupaten.Pemalang
