Sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh, bukan berarti guru hanya memberikan tugas saja kepada peserta didik, tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan. Guru tetap berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya meskipun dengan Sinkron dan Asinkron.
Menurut Lickona (1992) lebih lanjut menjelaskan identifikasi moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral dan moral action atau perbuatan moral. Moral knowing adalah hal yang penting untuk diajarkan, yang terdiri atas enam hal: 1) moral awareness (kesadaran moral), 2) knowing moral values (mengetahui nilai-nilai moral), 3) perspective taking (pengambilan perspektif), 4) moral reasoning (alasan moral), 5) decision making (pengambilan keputusan), dan 6) self-knowledge (pengetahuan diri).
Pendidikan karakter saat ini menjadi syarat utama dalam dunia pendidikan di Indonesia. bertujuan untuk membentuk bangsa yang memiliki jiwa yang patriotis, berkembang secara dinamis, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Pendidikan karakter merupakan usaha dan terencana di dalam mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik untuk membangun karakter pribadi yang baik. Sehingga tercipta suatu bangsa yang tangguh, berwawasan, bermoral dan memiliki akhlak yang baik. Penguatan pendidikan karakter ini mempunyai fungsi untuk mengembangkan potensi dasar seorang siswa berhati baik, memiliki perilaku yang baik serta berpikiran yang positif.
 Pada keluarga harus dapat mengajarkan dan mencontohkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. di rumah menjadi tempat bagi setiap anggota keluarga, khususnya peserta didik untuk bisa memperoleh sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan untuk kehidupan yang penuh makna di masa yang akan datang. Sikap spiritual dan sosial inilah yang akan membentuk karakter peserta didik. Karakter adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti yang dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan karakter tidak selalu harus mengandalkan guru yang mengajar di sekolah, namun bisa diperoleh juga dari keluarga dan lingkungan.
Berikut ini beberapa nilai pendidikan karakter dan budaya serta indikator keberhasilan sekolah dan kelas diantaranya adalah a) religius yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dianutnya, memiliki sikap toleran terhadap pemeluk agama lain serta hidup rukun dalam bermasyarakat dengan pemeluk agama lain, b) jujur yaitu memiliki perilaku yang didasarkan pada upaya yang menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya baik dalam perkataan, tindakan maupun perbuatan, c) disiplin yaitu sebuah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap semua peraturan dan ketentuan yang berlaku, d) kreatif yaitu berpikir dan melakukan sesuatu agar bisa menghasilkan cara baru dari kemampuan yang dimiliki, e) mandiri yaitu memiliki sikap yang tidak mudah tergantung dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah atau tugas – tugas yang dihadapi, f) demokratis yaitu menciptakan cara untuk berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama antara hak dan kewajiban terhadap dirinya dan orang lain.
 Dalam pendidikan karakter ini penulis mengimplementasikan pada kelas XI mata pelajaran perawatan gedung, Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan, diantaranya jujur, sebagai contoh peserta didik yang tidak ikut pembelajaran Sinkron dan Asinkron kami suruh untuk memberitahukan kepada walikelas berkaitan dengan kendala tidak bisa mengikuti pembelajaran On-line secara Sinkron yang dilakukan di hari tersebut. Pendidikan karakter berikutnya yaitu disiplin sebelum pembelajaran sinkron dan sinkron berlangsung sesuai jadwal yang diterima oleh siswa untuk selalu memperhatiakn deatline waktu yang sudah ada di pengaturan waktu.
Pendidikan karakter selanjutnya kreatif yaitu peserta didik mengutarakan pikiran atau imajinasi sesama teman sekelasnya dan dikembangkan menjadi hasil karya, contoh pembuatan PPT, video, media pembelajaran interaktif. Semua kegiatan dalam proses kegiatan belajar mengajar saat ini harus merujuk pada pelaksanaan pendidikan karakter. Tujuan dari pendidikan karakter yaitu untuk membentuk bangsa yang tangguh, bermoral, bertoleransi, berakhlak mulia, bekerja sama atau bergotong royong dan siap menuju Revolusi 4.0. dengan adanya pendidkan krakter melalui knowing semangat belajar di rumah semakin meningkat sehingga mutu pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.
Oleh:
Agus Susilo, S.Pd
Guru, SMK N 7 Semarang