28.6 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Penggunaan Model PBL Pada materi Fungsi Komposisi

Belajar matematika di masa pandemi memang sangat berat, baik bagi guru maupun untuk siswanya. Banyak siswa yang tidak aktif, malu bertanya dan tidak ada keberanian untuk menjawab. Apalagi kalau siswa dihadapkan dengan soal matematika berbentuk cerita walaupun jenis soalnya masih dalam taraf  sederhana. Hal ini pun dialami oleh penulis terutama di salah satu kelas ampuannya yakni kelas X IPS 2 SMA N 2 Semarang. Setelah dikaji lebih jauh, mereka tidak bisa menjawab soal-soal tersebut karena tidak mengingat rumus (cara mengerjakan ) yang telah disampaikan oleh penulis sebelumnya.

Untuk mengatasi masalah ini, penulis mencoba model pembelajaran Problem Based Learning. Menurut Eggen & Kauchak ( 2012 : 307), Problem Based Learning adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PBL bermula dari masalah untuk mengatasi masalah.

Untuk mengawali pembelajaran penulis memberikan soal fungsi komposisi  tiap – tiap kelompok untuk didiskusikan. Langkah orientasi peserta didik pada masalah. Berikutnya penulis memastikan setiap anggota kelompok memahami tugasnya masing – masing. Langkah mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Setelah itu penulis memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data. Langkah membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Dilanjutkan dengan pembuatan laporan dan presentasi. Langkah mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Bersama peserta didik penulis menyimpulkan materi . Langkah Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Baca juga:  Optimalkan Hafalan Surat An Nasr Melalui Talking Stick

Sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning di kelas X IPS 2 SMA N Semarang dengan   materi fungsi komposisi , terlebih dahulu dilakukan tindakan pretest untuk mengetahui kondisi awal peserta didik. Pretest dilakukan dengan memberikan tes kemampuan pemecahan masalah mengenai fungsi komposisi . Diperoleh hasil dari pretest nilai rata- rata klasikal 77,89 dan prosentase ketuntasan 58,33%. Karena prosentase ketuntasan di bawah 75 % sangatlah diperlukan penerapan model pembelajaran yang menyenangkan dan efektif untuk membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik yaitu dengan diterapkannya model Problem Based Learning pada pembelajaran berikutnya.

Pada pertemuan berikutnya  penulis memberikan permasalahan yang berkaitan dengan fungsi komposisi . Kemudian siswa diberikan waktu untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan di LKPD yang telah diberikan. Peserta didik menerapkan simbol, definisi, konsep, dan keterampilan pada permasalahan yang berkaitan   dengan  contoh dari fungsi komposisi dengan dua fungsi dan tiga   fungsi. Selanjutnya penulis mengevaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Peserta didik   mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya mengenai penerapan konsep dan keterampilan dari fungsi komposisi dengan dua fungsi dan tiga fungsi tersebut.

Baca juga:  Boneka Tangan Tingkatkan Keterampilan Menyimak Cerita

Akhir pembelajaran, penulis membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dari proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian diberikan soal .

Pertemuan selanjutnya diberikan posttest kepada peserta didik. Sebelumnya review materi yang sudah dipelajari. Kemudian membagikan soal posttest yang harus dikerjakan oleh peserta didik secara individu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam materi fungsi komposisi .

Berdasarkan hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rata- rata klasikal mengalami peningkatan dari yang semula 77,89 menjadi 87,06 dan prosentase ketercapaian ketuntasan klasikal yang semula   58,33% menjadi 83,33 %.

              Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pretest dan posttest dapat disimpulkan  bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat membantu meningkatkan kemampuan  pemecahan masalah peserta didik dalam materi fungsi komposisi di kelas X IPS 2 SMA N 2 Semarang. Menjadikan peserta didik semakin aktif , dapat bekerja sama     dan saling berbagi informasi dengan teman – temanya.

 

Oleh:                

 Gunarti Krisnaningsih, S.Pd., MM            

Guru matematika SMA Negeri 2 Semarang                            

TERKINI

Pelajaran Duet Luthfi-Yasin

Rekomendasi

Lainnya