Tingkatkan Hasil Praktik Tari dengan Saposi Digital

Titik Siswati, S.Pd.SD

Pandemi Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan, termasuk pada jenjang Sekolah Dasar. Kendati begitu, pandemi ini mampu mengakselerasi pendidikan 4.0. Pemanfaatan Teknologi InformasiĀ  dalam sistem pembelajaran merupakan sebuah loncatan besar dari model konvensional menjadi model jaringan. Menurut Idham (2020:15) Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bisa dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC), laptop atau gadget yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Perangkat internet mempermudah guru dalam pembelajaran dimana Guru sudah mulai melek IT sebagai media pembelajaran seperti : Ā WhatsApp (WA), Youtube, aplikasi zoom ataupun media lainnya.

SDN 3 Belor, Kecamatan Ngaringan, kabupaten Grobogan juga melaksanakan pembelajaran daring dengan mengikuti Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 kemendikbud. Ā Disebutkan dalam surat edaran iniĀ  bahwa tujuan dari pelaksanaan PJJ adalah pemenuhan layanan Pendidikan selama masa pandemic covid 19. Pemenuhan hak belajar siswa Ā untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19 serta melindungi warga sekolah dari dampak Covid-19 merupakan tujuan utama dari program Pendidikan Jarak Jauh. Adapun kendala yang dihadapi kelas VI pada pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya pada Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami penampilan tari kreasi daerah dan Kompetensi dasar (4.3) Menampilkan tari kreasi daerah berdasarkan refleksi proses pembelajaran yang sudah berjalan ditemukan beberapa kendala, diantaranyaĀ  model pembelajaran yang diterapkan tidak tepat untuk pembelajaran daring, sehingga para siswaĀ  merasa jenuh dan bosan yang menyebabkan aktifitas pembelajaran tidak bisa berjalan secara efektif.

Baca juga:  MPA Tingkatkan Hasil Belajar Bilangan Bulat

Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā  Menurut Jazuli (2002, 36) metode Saposasi digital adalah metode dalam mempraktikan tari dengan memberikan susunan formasi penari, peserta memilih salah satu kumpulan formasi dan mempraktikkannya dengan menambahkan ragam gerakan tangan, badan, kepala, dan kaki serta menambahkan musik yang sesuai dengan menggunakan media digital. Setelah proses mencipta tari selesai baru dibuat konsepnya. Penerapan metode saposasi digital dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan tari kreasi daerah.

Adapun langkah-langkah penggunaanya adalah sebagai berikut : Proses pembelajaran diawali dengan penjelasan secara umum dan pemilihan kumpulan formasi tari yang akan didiskusikan oleh siswa dalam kelompok dengan menggunakan media wa group kelas VI. Dalam kegiatan diskusi, anggota kelompok bebas untuk mengemukakan pendapatnya. Proses pembelajaran mencipta tari selanjutnya adalah mendiskusikan tentang pembagian penarinya dan langkah- langkah melakukan perpindahan formasi tari, melakukan latihan untuk mempraktekkan formasi tari, memberikan ragam gerak tangan, kaki, badan, dan kepala secara bertahap, melakukan latihan gerakan dan formasi tari daerah. Untuk mempermudah siswa dalam belajar gerakan tari kreasi daerah, para siswa bisa menggunakan media youtube dalam mendapatkan inspirasi gerakan. Selanjutnya tiap siswa merekam aktivitas gerakan tari kreasi daerah tersebut menggunakan video recording. Terakhir, hasil rekaman diupload kedalam wa grup kelas VI. Semua siswa diajak untuk mendiskusikan project mereka bersama sama sebagai evaluasi pembelajaran.


Baca juga:  Paparan Sinar Matahari Optimal untuk Mencegah Defisiensi Vitamin D

Keberhasilan penggunaan metode saposasi digital ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dilakukan melalui unjuk kerja. Peningkatan hasil nilai praktik yang melampaui kriteria ketuntasan minimal menunjukkan bahwa kompetensi mempraktikanĀ  tari kreasi daerah di SDN 3 Belor, Kecamatan Ngaringan, kabupaten Grobogan mengalami peningkatan. Metode ini bisa dilaksanakan untuk mempermudah siswa dalam belajar mempraktikanĀ  kreasi tari daerah.

 

Titik Siswati, S.Pd.SD

Guru di SDN 3 Belor, Kec. Ngaringan, kab. Grobogan