JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus berupaya menggiatkan perekonomian umat, khususnya Pasca Pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memperkuat kerja sama Islamic Development Bank Group (IsDB).
Anggota Dewan Pengawas BPKH, KH Marsudi Syuhud mengatakan, pihaknya telah melakukan courtesy meeting dengan Presiden IsDB, H.E. Dr. Muhammad Sulaiman Al Jasser pada hari terakhir pelaksanaan Forum Pertemuan Tahunan Group A yang digelar di Congress Hall Tashkent, Uzbekistan.
“Dalam pertemuan tersebut disampaikan pembahasan kemitraan strategis diantara dua lembaga. Rencananya pada bulan Oktober 2021, pertemuan lanjutan akan dijadwalkan untuk dapat dilakukan kembali di Jeddah, Saudi Arabia,” jelas Marsudi dalam siaran pers yang diterima Jateng Pos.
BPKH menjadi satu-satunya lembaga dari Indonesia yang hadir dalam Forum Pertemuan Tahunan Group A IsBD, yang digelar Rabu-Sabtu (1-4/9) lalu. Pertemuan tahunan yang dihadiri oleh sebagian besar para pengambil keputusan tersebut membahas tantangan dan mengeksplorasi peluang bagi negara-negara anggota Grup IsDB. Selain itu, juga membahas sejumlah upaya strategis lainnya dalam membangkitkan perekomomian umat setelah pandemi yang terjadi.
Dan selama ini BPKH telah menjalin kerjasama dengan IsBD dalam hal penempatan Investasi Luar Negeri dalam bentuk Awqaf Properties Investment Fund (APIF) Equity sebesar 11 juta USD.
“Badan Pengelola Keuangan Haji dalam melaksanakan mandat pengelolaan keuangan haji, dapat berperan aktif dalam menggiatkan perekonomian umat pasca pandemic yang terjadi, sudah saatnya saling bergandengan tangan dengan berbagai negara muslim lainnya mengeksplorasi kerjasama yang mungkin dilakukan untuk umat,” terang Marsudi.
Ia menambahkan, kerjasama antar negara muslim yang terjadi diharapkan dapat memperkuat Ekonomi Islam dan membawa keuntungan bagi umat khususnya dalam hal pengelolaan keuangan haji.
Sementara itu, pertemuan tahunan tersebut mengambil tema Respons, Restore, Restart: Post Covid Resilience and Prosperity for All dan dihadiri sedikitnya 2.000 peserta yang terdiri atas pejabat pemerintah, perwakilan lembaga-lembaga internasional, dan para ahli. Sebuah platform yang ideal bagi para pembuat keputusan untuk membahas tantangan dan peluang bagi negara anggota IsDB.
Selama pertemuan tersebut digelar seminar dan diskusi yang menghadirkan panelis tingkat tinggi dari pemerintah, organisasi internasional dan regional, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. Selain itu ada juga program acara lainnya berupa platform dinamis untuk membahas masalah ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang menjadi perhatian saat ini bagi negara-negara anggota IsDB dan mitra mereka. (jay/bis)